Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dan pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, terlihat kerap mengisi lini massa belakangan ini. Keduanya saling berbalas argumen.
Thomas Doll mengkritik program pemusatan latihan jangka panjang yang disusun Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-20. Sementara itu, Shin bersikukuh mempertahankan program tersebut.
Baca Juga
Hamdan Hamedan Bocorkan Striker Diaspora Grade A di Era STY yang Batal Dinaturalisasi: Gayanya Mirip Arjen Robben!
Exco PSSI Sebut Sudah Bayar Kompensasi Pemecatan Shin Tae-yong sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Sumardji Enggan Menjawab Pertanyaan soal Shin Tae-yong dalam Rapat Bersama Komisi X DPR RI: Menatap Masa Depan
Advertisement
Doll merasa program tersebut tidak terlalu berguna. Ia merasa pemain muda itu seharusnya mendapatkan pengalaman di level kompetisi, tidak hanya berlatih.
Thomas Doll juga merasa dirugikan. Persija Jakarta memang kerap menjadi tim penyumbang pemain terbanyak di Timnas Indonesia U-20.
Adapun Shin Tae-yong merasa pemusatan latihan tetap perlu dilakukan. Apalagi di tengah kompetisi sepak bola nasional yang masih belum ideal.
Berita video Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengungkapkan alasan Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengusulkan 4 nama pemain keturunan, Kevin Diks, Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Mees Hilgers untuk bisa memperkuat Timnas Indonesia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sama-Sama Benar
Perdebatan Shin Tae-yong Vs Thomas Doll ini pun memancing reaksi dari netizen pecinta sepak bola Tanah Air. Di media sosial, mereka mencurahkan pendpat mengenai perdebatan dua pelatih tersebut.
@_febriadoangk misalnya. Ia merasa Doll dan Shin sama-sama memiliki dasar yang kuat. Keduanya tidak bisa disalahkan.
"Doll benar, STY pun benar. Tidak bisa dipungkiri memang saat ini TC pasti ada keluhan basic soal passing. Doll lebih kuat responnya, pemain butuh kompetisi. Yang belum benar ya pengelolaan Liga," ujarnya.
Advertisement
Apa Peran PSSI?
Sementara itu @PokoknyaItuDahh, meminta para pecinta sepak bola Indonesia untuk tidak larut dalam perdebatan Shin Tae-yong dan Thomas Doll.
Ia meminta publik untuk tidak lupa bahwa ada PSSI. Federasi itu lah yang seharusnya memiliki inisiartif untuk menyelesaikan masalah.
"Kita semua terlalu sibuk dibenturkan sama pedebatan STY dan Thomas Doll, sampai kita semua lupa bahwa di antara mereka berdua itu ada federasi yang tidak punya inisiatif apa-apa," ujarnya.
Tetap Amburadul
Netizen dengan akun @SaveOurPersija mempertanyakan hasil dari pemusatan latihan jangka panjang yang kerap dilakukan Timnas Indonesia di berbagai level umur.
Pemusatan latihan itu jelas menyita banyak waktu. Klub pun menjadi korban. Ia juga merasa selama ini pemusatan latihan tidak menghasilkan prestasi yang bisa dibanggakan.
"Lagi pula TC hanya mengambil hikmahnya, hasilnya tetap amburadul. Mending benerin liga dulu aja," pintanya.
Advertisement
Realita Pahit Sepak Bola Indonesia
Netizen yang lain dengan akun @AbieDulfi merasa Thomas Doll harus mulai sadar. Sebab, saat ini ia sedang bekerja di sepak bola Indonesia.
Ada realita getir yang harus diterima pelatih asal Jerman itu. Banyak kondisi yang sangat tidak ideal ada di sepak bola Tanah Air.
"Doll harus tahu, inilah sepak bola Indonesia. Pelatnas setengah tahun, pas turnamen passing aja masih salah. Beda dengan negara-negara mapan lainnya, pelatnas paling cuma satu bulan sebelum turnamen. Jadi Welcome to Indonesia, Thomas Doll," cuitnya.