Bola.com, Surabaya - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, jadi sosok penting di balik kemunculan Marselino Ferdinan. Pemain yang akrab disapa Marsel itu sudah tampil reguler di klub maupun Timnas Indonesia sejak usia 17 tahun itu.
Kini, pemain yang akrab siapa Marsel itu telah bergabung dengan KMSK Deinze, klub kasta kedua Belgia. Dia mendapat kontrak berdurasi 1,5 tahun sampai musim panas 2024.
Baca Juga
Advertisement
Ada kemungkinan bakal muncul lagi pemain Persebaya lain yang dilirik oleh klub luar negeri. Jika itu memang terjadi, Aji mengaku tak akan menghalangi para pemain untuk bisa berkembang.
"Saya mendukung karena main di luar negeri itu impian setiap pemain. Kalau ada tawaran klub luar negeri, saya dukung demi kemajuan pemain,” kata pelatih berlisensi AFC Pro itu.
"Menurut saya, jangan hanya main di Asia Tenggara, karena Indonesia tidak kalah, dan masalah finansial tidak kalah. Persebaya juga bagus, segala sesuatunya berjalan sesuai rencana,” lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Next Rizky Ridho?
Sudah bukan rahasia lagi, Malaysia atau Thailand biasanya menjadi tujuan pemain Indonesia untuk berkarier di luar negeri. Padahal, level kompetisinya masih belum berbeda jauh, meski berada di atas Indonesia.
Kesempatan berkarier di Asia Timur, seperti Korea Selatan atau Jepang, akan menambah pengalaman pemain asal Tanah Air atau Eropa Barat juga bisa jadi tujuan para pemain seperti Marselino Ferdinan.
Bek Persebaya, Rizky Ridho sebelumnya rupanya mengungkapkan bahwa dirinya menyimpan mimpi untuk bisa bermain di luar negeri seperti rekannya. Dia berharap bisa mengikuti jejak Marselino yang notabene adalah juniornya.
"Alhamdulillah, teman saya bisa bermain ke luar negeri. Pastinya, kalau dari saya juga ingin main di luar negeri. Tapi, saat ini belum rezeki mungkin. Saya juga satu agen sama Marsel, kalau ada rezeki saya berangkat,” ungkapnya.
Advertisement
Jebolan Internal Persebaya
Marselino sendiri merupakan pemain didikan klub internal Persebaya, yakni Indonesia Muda. Pemain kelahiran 2004 sempat tampil moncer di kompetisi internal, sebelum akhirnya namanya mencuat bersama Timnas Indonesia U-16.
Sebelumnya, sebenarnya sudah ada bek Rizky Ridho yang juga mengawali karier di Indonesia Muda. Namanya lantas masuk Persebaya U-20 hingga menjadi kapten Timnas Indonesia U-19 yang meraih peringkat ketiga Piala AFF U-19 2019.
Di tahun yang sama, Rizky Ridho berhasil membawa Persebaya U-20 menjuarai Elite Pro Academy. Nama pemain kelahiran 2001 itu langsung dipromosikan ke tim senior Bajul Ijo memasuki musim 2020.
Ridho dan Marselino kemudian mulai bermain reguler bersama Timnas Indonesia senior di usia yang sebenarnya masih belia. Pelatih Shin Tae-yong mengandalkan Ridho di belakang, sedangkan Marselino adalah gelandangnya.
Tidak Mudah Main di Luar Negeri
Jika menilik kemampuannya, bukan tidak mungkin Ridho akan menarik minat klub negeri. Dia termasuk pemain dengan jam terbang tinggi sejak masih muda, baik di level klub maupun internasional.
“Berkarier di Eropa tidak gampang karena persaingannya sangat ketat. Level sepak bolanya juga tinggi. Meskipun Marsel main di liga dua (kasta kedua), tetapi saya komunikasi dengan agennya, bahwa tim tersebut punya target untuk ke Liga 1 (kasta pertama) di sana,” kata Aji Santoso.
Aji pun menjadi sosok yang berjasa besar bagi karier Marselino Ferdinan. Sebab, dia berani mempromosikan Marselino yang masih berusia 17 tahun ke tim senior Persebaya pada Liga 1 2021/2022.
Advertisement
TC Timnas Indonesia
Performa Marselino terus berkembang hingga mampu meraih penghargaan sebagai pemain muda terbaik di Liga 1 2021/2022. Marselino Ferdinan tercatat tampil dalam 24 pertandingan dan mencetak empat gol serta tujuh assist.
Sayangnya, jalan yang ditapaki oleh Marselino malah diganggu oleh pelatih Shin Tae-yong yang memintanya pulang. Timnas Indonesia U-20 dalam agenda TC untuk persiapan Piala Asia U-20 2023 dan Piala Dunia U-20 2023.
Di sisi lain, PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia malah diam. Padahal, mereka tentu bisa memberi kesempatan pada Marsel untuk bisa ikut dua turnamen itu tanpa harus bergabung TC.