Bola.com, Sleman - Panitia Pelaksana (Panpel) PSS Sleman akhirnya angkat bicara terkait statement manajemen Persik Kediri yang menyebut penyelenggara pertandingan di Stadion Maguwoharjo lalai dalam menjalankan tugas.
Sebelumnya manajemen Persik mengirimkan surat protes kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB). Dalam surat tersebut klub berjulukan Macan Putih itu melaporkan sejumlah kejadian tidak mengenakkan yang mereka alami selama menjalani away ke Sleman.
Baca Juga
3 Wakil Jateng-DIY Masih Tampil Angin-anginan di BRI Liga 1: Harus Segera Berbenah demi Jauhi Zona Merah
Tidak Tega Lihat Dedi Kusnandar Cedera, Nick Kuipers: Kemenangan Persib untuk Dia
Horor Patah Kaki Dedi Kusnandar ketika Persib Menang 2-1 atas Barito Putera, Netizen Salahkan Kondisi Lapangan Stadion Sultan Agung
Advertisement
Selain melaporkan kinerja wasit ketika memimpin laga pekan ke-23Â kontra PSS Sleman di BRI Liga 1 2022/2023, mereka juga mengadukan perlakuan Panpel PSS yang dinilai buruk.
Panpel PSS Sleman dianggap tidak menyiapkan fasilitas official training (OT) dengan baik pada Rabu (8/2/2023), atau sehari sebelum laga melawan tim tuan rumah. Ya, saat itu Arthur Irawan dkk. terpaksa merampungkan sesi OT lebih cepat. Dari yang semestinya 60 menit menjadi 40 menit akibat lampu stadion tidak menyala.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Klarifikasi
Atas statement tersebut, Ketua Panpel PSS Sleman, Yuyud Pujiarto memberikan klarifikasi. Yuyud berujar, kejadian itu tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi.
"Kita tidak bisa lihat itu dari satu sisi saja, karena keterlambatan tim Persik datang ke stadion itu yang bikin kacau, dan keadaan alamnya di Sleman hujan deras kemarin," ujar Yuyud Pujiarto, Jumat (10/2/2023) malam.
"Kami sudah bikin jeda waktu, seharusnya mereka bisa tepat waktu datang ke stadion jam 17.00 untuk OT, bukan lebih dari jadwal yang telah ditentukan," lanjutnya.
Advertisement
Sudah Antisipasi
Yuyud Pujiarto menjelaskan, sebetulnya pihaknya sudah mengantisipasi lampu stadion untuk dinyalakan saat Persik menggelar sesi OT di Stadion Maguwoharjo. Hanya saja, proses untuk menyalakan lampu stadion tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
"Semisal keadaan macet di Sleman, seharusnya jam 16.00 itu tim harus sampai sini, keterlambatan mereka sampai 20 menit. Di sisi lain lampu stadion Maguwoharjo itu untuk nyala lama, butuh waktu 15-20 menit, dan jam 18.00 itu hujan deras. Padahal kami sudah antisipasi untuk nyalakan," papar Yuyud.
Jangan Sepihak
Lebih jauh, Yuyud memaparkan, pada sesi latihan resmi Tim Macan Putih mengalami keterlambatan yang tidak sebentar. Mereka, kata Yuyud, menginjak lapangan stadion sekitar pukul 17.20, dan baru mulai berlatih pukul 17.30.
Sementara jika lampu stadion dinyalakan, kemungkinan besar baru akan menyala sekitar pukul 17.50 atau bisa 18.00.
"Nah jadi jangan lihat sepihak, tapi lihat kondisi di lapangan juga. Yang kami pertanyakan, kenapa kami disebut tidak mempersiapkan segala sesuatu," tegasnya.
Advertisement
Siap Diinvestigasi
Meski demikian, seandainya akan dilakukan investigasi oleh federasi atau operator kompetisi terhadap kinerja timnya Yuyud mengaku siap.
"Kami siap hadapi, kalau ada surat resmi, jangan satu sisi saja klarifikasi. Kita klarifikasinya tidak akan jauh beda dengan laporan matchcom, di sana jam 17.00 harusnya sudah mulai. Itu saja," katanya memungkasi.
Adapun duel antara PSS Sleman versus Persik Kediri yang digelar Kamis (9/2/2023) sore itu berakhir dengan kemenangan tuan rumah 2-1.