Bola.com, Malang - Arema FC tergolong tim dengan produktivitas gol yang kurang bagus di BRI Liga 1. Dari 21 pertandingan yang sudah dijalani, hanya 22 gol yang bisa dicetak.
Striker Dedik Setiawan yang kini jadi pemain tersubur Arema FC dengan 7 gol. Sedangkan penyerang asing, Abel Camara baru mengoleksi 4 gol.
Baca Juga
Advertisement
Pantas jika Camara kini menerima banyak kritikan. Terutama di media sosial.
Banyak netizen yang mempertanyakan kualitas penyerang 33 tahun tersebut. Apalagi di laga sebelumnya lawan Rans Nusantara, dia gagal mencetak gol lewat tendangan penalti.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Melempem
Ketika Camara sudah ditarik keluar, permainan Arema justru lebih tajam. Para winger Arema lebih bisa melayani Dedik Setiawan ketimbang Camara.
Terlihat jelas dari segi chemistry, Camara belum menyatu dengan rekan-rekannya. Padahal dia sudah bergabung sejak awal musim dengan Arema. Namun performanya justru menurun.
Advertisement
Masih Berkontribusi
Pelatih Arema, I Putu Gede memberikan pandangannya terkait striker asingnya tersebut. Baginya, Camara masih punya peran saat pertandingan lawan RANS Nusantara pada pekan ke-23 BRI Liga 1
Dia menarik konsentrasi pemain belakang lawan dan dapat kawalan lebih ketat. Sehingga Dedik seperti dilupakan lawan dan punya momentum mencetak gol.
“Kalau saya lihat dalam satu latihan dan pertandingan, dia punya peran penting juga di tim. Karena pemain asing, jadi pemain belakang lawan lebih ketat pressure-nya,” terang I Putu Gede.
“Tapi dari chemistry memang seperti belum klop. Apa yang diinginkan Camara dan yang dimau pemain lain belum ketemu. Ini yang saya sayangkan. Karena dia sudah lama bergabung dengan tim ini,” jelas Putu Gede.
Bersitegang dengan Rekan Setim
Dalam kesehariannya, ada kesan Camara memiliki jarak dengan pemain lain. Bola.com sempat melihat langsung Camara pernah bersitegang dengan bek lokal yang baru didatangkan dari PSMS Medan, Joko Susilo.
Peristiwa Itu terjadi di sesi latihan Arema di Lapangan Universitas Brawijaya Malang, 1 Februari lalu. Dalam sesi game internal, Camara berupa mengadang Joko yang hendak mengirimkan umpan jauh. aadangan itu lumayan keras membuat dua pemain sempat bersitegang.
Advertisement
Mulai Frustrasi?
Ketika itu Arema masih ditangani pelatih Javier Roca dan hendak pindah homebase ke Stadion PTIK, Jakarta Selatan. Roca menilai gesekan dalam latihan itu hal yang wajar dalam sepak bola, sebab para pemain berusaha mengeluarkan semangatnya sehingga terjadi duel.
Meski begitu, Camara tergolong sosok yang tidak mudah membaur dengan pemain lokal. Dia juga tertutup kepada awak media.
Bisa jadi dia mulai frustrasi karena sudah lama tak mencetak gol. Terakhir Camara menjebol gawang lawan saat Arema kalah 2-3 di kandang sendiri melawan Persebaya Surabaya, 1 Oktober 2022.
Masih Diberi Kesempatan
Sudah tiga bulan lebih Camara belum lagi mencetak gol. Sebelumnya, dia juga mengalami cedera dan melewatkan beberapa pertandingan bersama Singo Edan.
“Saya pikir Camara punya potensi. Kenapa lawan RANS kami tunjuk jadi eksekutor penalti? Karena jika berhasil, itu akan membuatnya berkembang dan lebih kuat kedepan. Tapi takdir berkata lain,” jelas Putu Gede.
Advertisement