Bola.com, Surabaya - Sebuah video aksi pengeroyokan yang diduga dilakukan oknum suporter Persebaya Surabaya sempat viral beberapa hari lalu. Kabarnya, itu terjadi di Jalan Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Dalam video berdurasi 23 detik yang beredar di media sosial tersebut, terlihat puluhan oknum suporter tersebut dibubarkan seorang polisi. Banyak yang mengaitkan mereka dengan Persebaya Surabaya karena menggunakan atribut klub tersebut.
Baca Juga
Kisah Ezra Walian, Spesialis Tendangan Pisang: Pewaris Nomor Punggung 8 Kebanggaan Bos Persik Arthur Irawan
Resep Arema FC Menaklukkan PSBS dengan Skuad yang Pincang: Perubahan ala Kuncoro
Hasil Lengkap dan Klasemen BRI Liga 1, Sabtu 21 Desember 2024: Ezra Walian dan Gustavo Almeida Cemerlang, Persik dan Persija Kompak Menang
Advertisement
Hal ini memantik reaksi Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang merasa identitas kotanya telah tercemar ulah oknum suporter itu. Dia mengunggah sebuah kiriman di akun Instagramnya yang berisi kecaman terhadap mereka.
Wali Kota Eri menyerahkan kasus tersebut kepada kepolisian. Menurutnya, perilaku para oknum tersebut mencoreng nama Surabaya, khususnya para suporter Persebaya, Bonek. Wali Kota menegaskan tak akan mentolerir segala perbuatan kejahatan.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Butuh Kedewasaan Suporter
Selain penindakan aparat penegak hukum, masalah ini perlu diselesaikan bersama antara klub dan kelompok suporter. Keduanya harus duduk bersama untuk memberikan kedewasaan bagi pada pendukung, terutama saat menjalani laga tandang.
"Persebaya Surabaya adalah kebanggaan kita bersama. Persebaya adalah bagian dari identitas kota ini, yang mewarisi semangat keberanian warganya, yang dalam arti positif, untuk selalu berjuang bagi kebaikan bersama," tulis Eri Cahyadi.
"Para pendahulu kita selalu menekankan dua hal: keberanian dan kebenaran. Dua hal ini harus selalu berjalan beriringan. Tanpa kebenaran, keberanian hanya akan menjadi tindakan negatif yang merugikan orang lain. Tanpa keberanian, kebenaran tak akan pernah bisa diwujudkan."
Â
Advertisement
Tindakan Kriminal
"Saya sudah mendengar apa yang terjadi di Semarang baru-baru ini. Ada segelintir oknum suporter yang melakukan tindakan-tindakan kriminal dan merugikan orang banyak. Saya dengan ini meminta kepada aparat Kepolisian Republik Indonesia untuk melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap mereka yang telah melakukan tindakan kriminal, sehingga timbul efek jera," lanjut Eri Cahyadi
"Tindakan tegas diperlukan karena sejatinya mereka yang berbuat kriminal BUKANLAH Bonek, melainkan pelaku kriminal yang ke sana kemari hanya untuk mengambil keuntungan pribadi dengan mengatasnamakan Persebaya dan Bonek. Bonek sejati tak akan pernah berbuat merugikan nama baik Persebaya dan Kota Surabaya."
"Saya juga berharap Persebaya dan seluruh komunitas Bonek sejati untuk duduk bersama membicarakan solusi terbaik mengatasi masalah ini. Terbukti kehadiran mereka hanya merusak nama baik Persebaya dan Bonek yang sebenarnya kini sudah mulai mendapat respek dari masyarakat."
"Ayo Jaga nama baik dan nama besar Persebaya. WANI!"
Â
Duel Ditunda
Kelompok ini diduga datang ke Semarang untuk menyaksikan laga Persebaya yang bertandang ke markas PSIS Semarang pada pekan ke-23 BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Jatidiri, Semarang, Rabu (8/2/2023) lalu.
Seperti diketahui, laga ini akhirnya ditunda karena panpel PSIS tidak mengantongi izin. Kelompok yang berbuat kriminal ini diduga tidak tahu bahwa duel tersebut sudah diputuskan ditunda hingga akhirnya berbuat onar di Semarang.
Advertisement