Bola.com, Jakarta - Arema FC gagal memenuhi target menang saat menantang Persija Jakarta dalam lanjutan BRI Liga 1 2022/2023, Minggu (12/2/2023). Bermain di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, tim berjulukan Singo Edan itu menyerah 2-0.
Gawang Teguh Amiruddin dijebol oleh Hanif Sjahbandi dan Michael Krmencik. Usai pertandingan, pelatih Arema, I Putu Gede melihat jika timnya kewalahan di laga ini.
Baca Juga
Advertisement
"Ini pertandingan yang berat. Terutama di babak pertama. Kami tidak bisa keluar dari tekanan. Secara kualitas, Persija lebih bagus dan kuat,” kata pelatih 49 tahun ini.
Secara statistik, Arema kalah segalanya dari Macan Kemayoran, julukan Persija. Dari ball possesion hingga tendangan ke gawang, Persija lebih unggul.
Pada partai ini, Arema hanya memiliki satu peluang yang mengarahkan ke gawang. Itupun terjadi di pengujung pertandingan. Yakni lewat tendangan Tito Hamzah.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Persija Lebih Baik di Atas Kertas
Sebenarnya, Arema punya kepercayaan diri lebih baik saat menantang Persija. Karena mereka meraih kemenangan lawan Rans Nusantara di laga sebelumnya. Itu memutus rangakaian lima kekalahan beruntun.
Namun, Persija dianggap punya kelas di atas Arema. Sehingga kekalahan dianggap hal yang pantas.
"Sebelumnya kami menang melawan Rans. Itu modal bagus bagi kami. Tapi pertandingan lawan Persija, kualitas mereka masih di atas kami,” sambung Putu Gede.
Bahkan sang pelatih tidak ingin cari alasan terkait dua gol yang dicetak Persija. Sekalipun dua gol itu masih bisa diperdebatkan.
Advertisement
2 Gol Persija ke Gawang Arema
Gol pertama lahir dari penalti. Di mana pelanggaran yang dilakukan Achmad Figo kepada Hanif Sjahbandi masih bisa dipertanyakan.
Sedangkan gol kedua Persija berbau offside. Karena Michael Krmencik terlihat di posisi offside saat menerima umpan dari Osvaldo Haay.
"Saat gol penalti, kami juga ragu. Tapi wasit sudah mengambil keputusan. Gol itu juga membuat kami berat keluar dari tekanan. Sedangkan gol kedua, pandangan kami jauh," tegas mantan pelatih PSMS Medan ini.
"Beberapa pemain memandang offside. Namun, ini sudah ada yang mengambil keputusan. Jika ada kesalahan dari wasit, ada komisi wasit. Intinya, kami instospeksi tentang dua gol ini agar tidak terulang lagi,” lanjutnya.
Kekalahan Pertama Putu Gede
Perlu diketahui, Putu Gede baru dua laga memimpin Arema. Hasilnya satu kemenangan dan satu kekalahan. Meski bukan catatan yang apik, namun dia melihat jika pemain Arema masih bisa memperbaiki diri.
Karena saat ini Singo Edan masih berproses bangkit dari keterpurukan. "Kalau satu musim sampai tiga kali ganti pelatih, ini kan tidak normal. Dalam transisi saya datang ke Arema, sekarang berupaya membangun kembali tim ini,” tegasnya.
Kekalahan dari Persija dianggap tidak meruntuhkan mental pemain Arema. Sebaliknya, Putu Gede ingin ini jadi pelecut pemain untuk memperbaiki diri.
Karena pemain Arema masih punya potensi untuk dapat hasil yang lebih baik di laga selanjutnya.
Advertisement