Sukses


Calon Ketua Umum PSSI, Arif Putra Wicaksono Targetkan Sepak Bola Indonesia Samai Jepang dalam Tiga Tahun

Bola.com, Jakarta - Satu dari lima calon ketua umum PSSI, Arif Putra Wicaksono punya visi dan misi ambisius jika terpilih menjadi Ketua Umum PSSI. Arif menargetkan sepak bola Indonesia bisa setara dengan sepak bola Jepang dalam waktu tiga tahun.

Jepang merupakan salah satu kekuatan sepak bola Asia. Timnas mereka sudah menjadi langganan menjadi juara Piala Asia dan lolos ke putaran final Piala Dunia.

"Dalam waktu tiga tahun, kita akan sama dengan Jepang. Kualitas klub kita, liga kita, dan Timnas kita akan sama," ujar Arif dalam acara Kaukus Sepak Bola Nasional Nyalakan Nyali Membangun PSSI di My Ten Cafe Jakarta, Senin (13/2/2023) sore WIB. 

Arif Putra Wicaksono memiliki program yang ia beri nama PSSI 2.0. Program itu juga sejalan dengan program Indonesia Emas 2045.

"PSSI 2.0 Indonesia akan menjadi kendaraan menuju Indonesia emas 2045," jelasnya. 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Sepak Bola Sebagai Cermin Bangsa

Arif Putra Wicaksono adalah pengusaha yang selama ini bergelut di dunia sepak bola. Perusahaannya kerap menjadi penghubung kedatangan klub luar negeri ke Indonesia.

Arif merasa sepak bola adalah cerminan dari sebuah bangsa. Jika sepak bola suatu bangsa baik, bisa jadi sepak bola di negara itu juga baik, atau sebaliknya.

"Sepak bola cermin sebuah bangsa, sepak bola bisa jadi alat memajukan bangsa," katanya.

 

 

3 dari 3 halaman

Manfaatkan Daya Beli

Arif Putra Wicaksono juga menyatakan inti masalah sepak bola Indonesia adalah terletak pada ekonomi, dalam hal ini adalah daya beli masyarakat.

Arif pun menceritakan apa yang terjadi di Inggris dan Jerman yang sepak bolanya lebih maju.  "Inti masalah sepak bola berkaitan dengan ekonomi atau daya beli masyarakat. Dua negara dengan sepak bola maju, Inggris dan Jerman tingkat ekonomi jauh lebih baik dari Indonesia," tuturnya.

Ia pun bertekad memberdayakan dan mengelola penggemar sepak bola Indonesia yang berasal dari piramida bawah masyarakat Tanah Air. 

"Daya beli masyarakat berkaitan dengan ini, khususnya dari piramida paling bawah bahwa banyak masyarakat Indonesia dari klaster tersebut merupakan penonton sepak bola Indonesia," tandasnya. 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer