Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya adalah kawah candradimuka. Istilah itu tampaknya pantas disematkan kepada Bajul Ijo. Persebaya memang menjadi tempat penggemblengan yang tepat buat para pemain sepak bola.
Fenomena ini mulai menjadi perbincangan pada musim ini. Itu terlihat dari performa mantanĀ Persebaya Surabaya yang menurun di klub lain. Mereka seolah membuat keputusan yang salah ketika meninggalkan Bajul Ijo pada akhir musim lalu.
Baca Juga
Advertisement
Satu yang menjadi sorotan adalah winger asal Jepang, Taisei Marukawa. Pada musim lalu ia meraih titel pemain terbaik di BRI Liga 1 2021/2022 dengan membukukan catatan 17 gol dan 10 assist.
Taisei Marukawa kini sudah menjadi pemain PSIS Semarang di BRI Liga 1 2022/2023. Hasilnya, performanya menurun drastis. Tidak ada aksi bagisnya lagi di lapangan dengan hanya mencetak enam gol dan empat assist.
Masih ada pula bek Alie Sesay yang pada musim lalu menjadi pemain bertahan andalan Persebaya. Dia juga hijrah ke PSIS, tetapi akhirnya didepak pada pertengahan musim dan kini berkarier di Hong Kong.
Kemudian Samsul Arif pun mengalami penurunan. Pada usia 37 tahun dia bergabung bersama Persebaya dan mencetak 11 gol dalam 26 laga. Kini Samsul hanya menyumbang empat gol dalam 22 laga bersama Persis Solo.
Bukan hanya mereka, masih ada beberapa pemain lain yang melempem bersama klub setelah meninggalkan Persebaya Surabaya, di antaranya adalah Arif Satria dan Ady Setiawan yang gini jadi bagian dari RANS Nusantara FC.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Merekrut Pemain Non-Bintang dan Promosikan Pemain Muda
Pada awal musim lalu, pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, sempat dibuat pusing dengan hengkangnya pemain yang menjadi andalan di BRI Liga 1 2021/2022.
Nama-nama penting yang membawa tim finis di peringkat kelima justru tergiur tawaran klub lain. Secara mengejutkan, Aji memilih untuk mempromosikan beberapa pemain jebolan kompetisi internal. Rekrutan pemain muda juga ada.
Paling mengherankan adalah mendatangkan pemain dari kasta bawah, mulai dari Leo Lelis, eks Persiraja Banda Aceh yang terdegradasi pada musim lalu. Bersama Persebaya, Leo Lelis menjadi bek andalan hingga mampu mencetak lima gol.
Ada eks Persikabo 1973 dan Persik Kediri, Ahmad Nufiandani, yang berhasil tampil gemilang sebagai winger Persebaya. Kemudian Michale Rumere, seorang gelandang yang disulap menjadi striker.
Paling mengesankan adalah Januar Eka Ramadhan, mantan pemain Liga Santri, Liga 2, dan Liga 3. Dia sebelumnya tidak pernah berkarier di klub Liga 1. Namun, bersama Persebaya, Januar telah membukukan satu gol dalam 10 laga.
Advertisement
Menyulap Pemain
Aji Santoso tampaknya memiliki racikan rahasia hingga mampu menyulap pemain dari antah berantah hingga menunjukkan performa terbaik untuk Persebaya Surabaya. Jadi apa rahasianya?
"Ini saya sulit untuk menjawabnya. Nanti kalau saya jawab, dikira sombong, saya tidak enak. Biar orang saja yang menilai bagaimana pemain di Persebaya setelah pindah," ujar Aji Santoso sambil tertawa.
"Bahkan contoh, Ahmad Nufiandani di Persik tidak pernah masuk tim inti, sama sekali tidak pernah menjadi starter, tetapi begitu di Persebaya moncer. Kemudian Rumere dan yang lainnya, dari pemain internal dan amatir muncul," imbuhnya.
Aji Santoso tentu enggan membongkar rahasia dapurnya. Namun, dari permainan yang diperlihatkannya terlihat pelatih berusia 52 tahun itu punya keistimewaan.
Catatan Apik Persebaya
Tengok saja keberhasilan Persebaya Surabaya yang membukukan kemenangan dalam enam pertandingan terakhir, bahkan tidak terkalahkan dalam sembilan laga terakhir.
Persebaya makin menegaskan catatan apik selama putaran kedua dengan selalu menang dalam lima laga.
Produktivitas gol Persebaya juga meningkat tajam selama putaran kedua. Mereka berhasil mencetak 16 gol dalam lima pertandingan saja. Artinya, rata-rata lebih dari tiga gol dibukukan per pertandingan.
Torehan ini tentu meningkat drastis dibandingkan pada putaran pertama lalu. Dalam 17 laga, mereka hanya mampu mencetak 19 gol. Dari sini saja sudah terlihat ada peningkatan signifikan dalam urusan membobol gawang lawan.
Advertisement
35 Gol oleh 11 Pemain Berbeda
Belum lagi Persebaya Surabaya memiliki 11 pemain berbeda yang mencetak gol untukĀ timĀ pada musim ini. Itu sudah termasuk dua pemain yang telah meninggalkan klub di bursa transfer lalu, yaitu Silvio Junior dan Marselino Ferdinan.
Total Bajul Ijo sudah memasukkan 35 gol dalam 22 pertandingan pada musim ini. Dari 11 pencetak gol itu, Sho Yamamoto masih jadiĀ top scorerĀ yang menyumbang delapan gol. Di posisi kedua ada Silvio Junior (5 gol) yang hengkang ke Persikabo 1973.
Berikutnya, ada Leo Lelis (5 gol) dan Rizky Ridho (3 gol) yang notabene merupakan pemain belakang. Jangan lupakan kontribusi tiga gol juga dari Marselino Ferdinan yang kini telah berkarier di Belgia.
Sebanyak tiga pemain mampu menyumbang masing-masing dua gol, yakni Ze Valente, Ahmad Nufiandani, dan Paulo Victor. Sedangkan empat gol lainya adalah hasil kreasi masing-masing Michael Rumere, Alta Ballah, Alwi Slamat, dan Januar Eka Ramadhan.
Satu gol lagi adalah hasil bunuh diri mantan pemain Persebaya, Franc Rikhart Sokoy, yang malah membuat mereka menang 3-2 melawan Barito Putera pada pekan ke-12 lalu (6/12/2023).
Sho Yamamoto Sang Pengganti Taisei Marukawa
Apa yang ditunjukkan Sho Yamamoto juga mengagumkan. Dia kini telah mencetak delapan gol dan enam assist dalam 22 pertandingan yang dilakoninya bersama Persebaya Surabaya.
Kedatangan Sho Yamamoto di Persebaya pada awal musim ini sebenarnya sempat diremehkan lantaran punya rekam jejak kurang mentereng. Maklum saja, Sho saat itu harus memenuhi ekspektasi setelah Persebaya ditinggal Taisei Marukawa.
Komparasi antara Taisei Marukawa dan Sho Yamamoto mungkin yang paling melekat di kalangan suporter Persebaya. Keduanya sama-sama berasal dari Jepang sehingga membuat publik mudah membandingkan.Ā
Kini, apa yang dilakukan oleh Sho Yamamoto itu bisa dibilang mendekati pencapaian Marukawa. Bahkan, Marukawa yang kini membela PSIS Semarang pun belum mendekati torehan Yamamoto pada musim ini.
Aji Santoso memang pelatih yang mampu memoles pemain hingga memiliki andil buat timnya. Jadi, bagaimana arsitek berlisensi AFC Pro itu bisa membangun tim papan atas dari pemain-pemain yang tidak berstatus bintang?
āSilakan nilai sendiri kenapa bisa begitu, jangan dari saya. Silakan teman-teman media yang memberi kesimpulan kenapa ketika di Persebaya bagus, setelah pindah tidak seperti di Persebaya,ā ucapnya.
Advertisement
Kawah Candradimuka
Persebaya Surabaya memang cocok disebut sebagai kawah candradimuka. Istilah itu biasa digunakan untuk tempat penggemblengan hingga menjadi sosok yang baik dalam pewayangan Jawa.
Paling terkenal adalah tokoh fiktif Gatotkaca yang menjadi tempaan di kawah candradimuka hingga akhirnya menjadi ksatria yang perkasa.
Persebaya sejak lama mampu mengembangkan pemain muda lewat kompetisi internal. Mereka tak pernah kekurangan stok saat pemain andalan dicaplok oleh klub lain.
Apa yang ditunjukkan Aji Santoso jadi fenomena yang luar biasa. Dia mampu mengubah pemain tidak terkenal jadi punya kontribusi optimal untuk tim. Sebaliknya, pemain yang telah dipolesnya musim lalu malah melempem saat memilih hengkang.
Aji Santoso juga membuktikan bahwa membangun tim papan atas tak melulu mewajibkannya untuk merekrut pemain bintang. Ini bisa jadi pelajaran buat klub lain yang kerap ingin meraih prestasi dengan cara instan.
Posisi Persebaya di BRI Liga 1 saat Ini
Advertisement