Sukses


Gurauan Kakak Marselino Ferdinan: Ingin Ikut ke Belgia, Rela Tak Digaji

Bola.com, Semarang - Winger PSIS Semarang, Oktafianus Fernando, mengaku siap bermain di kasta ketiga Belgia. Dia ingin mengikuti jejak sang adik, Marselino Ferdinan, yang kini berkarier di sana.

Seperti diketahui, Marselino telah meninggalkan Persebaya Surabaya dan bergabung dengan klub kasta kedua Belgia, KMSK Deinze. Pemain yang akrab disapa Marsel itu mendapat kontrak 1,5 tahun sampai musim panas 2024.

Karier melejit Marselino Ferdinan di Eropa itulah yang membuat Oktafianus Fernando mencoba membuka peluang. Dia meminta kepada Marsel untuk menawarkan dirinya kepada klub-klub kasta bawah Belgia.

“Saya bilang ke Marsel, barang kali ada tawaran dari klub kasta ketiga Belgia. Saya siap main di sana meskipun tidak digaji. Kalau urusan tempat tinggal dan makan nanti bisa menumpang sama Marsel,” kata pemain yang karib dengan sapaan Ofan itu kepada Bola.com.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Cuma Bergurau

Pernyataan Ofan itu tentu saja hanya gurauan semata. Dia tidak benar-benar meminta Marsel untuk menawarkan dirinya, apalagi sampai tidak digaji. Ofan selama ini memang dikenal sebagai pemain yang suka bercanda.

Meski kini terpisah jarak jauh, Marsel dan Ofan masih terus menjaga komunikasi. Keduanya memang dikenal dekat. Jadi, apakah Ofan memang benar-benar siap melanjutkan karier di Eropa tanpa digaji?

“Jadi adik memang harus bisa bermanfaat buat kakaknya. Mumpung dia main di sana, siapa tahu saya punya peluang. Kapan lagi bisa merasakan karier di Eropa juga. Saya harus memanfaatkan momen ini,” imbuhnya sambil tertawa.

3 dari 5 halaman

Selisih Umur 11 Tahun

Sampai sejauh ini, Marsel belum mendapat kesempatan menit bermain di Deinze. Namun, Ofan pernah menyebutkan bahwa ada klausul dalam kontrak sang adik mengenai hal itu.

Peluang Marsel untuk bisa berkembang tentu bisa terjadi dengan mendapat banyak menit bermain. Kans itu sangat terbuka lebar di Deinze yang notabene adalah klub kasta kedua. Marsel juga diprediksi tidak menemui banyak kesulitan beradaptasi.

Ofan dan Marsel memiliki kemiripan. Mereka sama-sama lahir di Jakarta, tapi tumbuh besar di Surabaya. Selisih usia keduanya mencapai 11 tahun. Ofan lahir pada 1993, sedangkan Marsel pada 2004.

Keduanya dikenal menapaki jalan yang sama dalam menimba pengalaman di level junior hingga menembus karier profesional.

4 dari 5 halaman

Dukungan untuk Adik

Ofan tentu lebih dulu berkarier dari klub internal Persebaya, Indonesia Muda, hingga bergabung tim senior Bajul Ijo mulai 2017. Jalan yang sama dilewati Marsel dari klub internal dan masuk tim Persebaya sejak 2021.

Perbedaannya kini tentu cerita karier mereka. Oktafianus saat ini tercatat sebagai pemain PSIS dan tetap berkarier di tanah air. Sedangkan Marsel, yang masih berusia 18 tahun, berkesempatan menimba pengalaman di Eropa.

Ofan termasuk sosok yang membantu Marsel menapaki karier profesional di Liga 1 sejak musim lalu. Dia bisa menyaksikan tekad kuat adiknya dalam mengembangkan kemampuan dan mimpi bermain di luar negeri.

 

5 dari 5 halaman

Performa

Performa Marsel terus berkembang hingga mampu meraih penghargaan sebagai pemain muda terbaik di Liga 1 2021/2022. Marselino Ferdinan  tercatat tampil dalam 24 pertandingan dan mencetak empat gol serta tujuh assist di usia 17 tahun.

Ofan tampil secara reguler membela PSIS di BRI Liga 1 2022/2023. Dia telah membukukan 18 penampilan meski belum menyumbang gol maupun assist untuk Laskar Mahesa Jenar.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer