Bola.com, Jakarta - Erick Thohir resmi terpilih menjadi ketua umum PSSI untuk periode 2022/2023. Disusul Menpora Zainudin Amali dan Yunus Nusi yang terpilih sebagai wakil ketua.
Erick Thohir saat ditemui awak media usai terpilih sebagai ketum PSSI akan melakukan hal-hal yang cukup tegas. Salah satunya adalah membuat aturan yang harus dijalani seluruh Anggota Exco atau komite eksekutif PSSI.
Baca Juga
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Erick Thohir Melting Setelah Koreografi Gundala Vs Godzilla Suporter Timnas Indonesia Dipuji FIFA: Kita Pasti Termehek-mehek
Alasan Timnas Indonesia Tetap Bermain di SUGBK, meski Rumputnya Gitu-Gitu Terus: GBT dan JIS Belum Jadi Opsi
Advertisement
Mungkin saja dia mengetahui pernyataan La Nyalla Mattalitti yang menyebut jika Anggota Exco yang lama, bisa mengatur PSSI dengan mudah serta bisa saja masih ada mafia dalam tubuh PSSI.
Sebelum itu, Erick Thohir mengatakan jika sosok La Nyalla adalah sosok yang gentleman.
"Beliau adalah sosok yang gentleman. Dia mengerti urusan sepak bola. Pak La Nyalla tahu pahit manisnya sepak bola Indonesia. Kami berkompetisi secara terbuka dan bertahap. Itulah Indonesia," bebernya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Demi Niat yang Baik
Terkait aturan yang akan dibuat, Erick Thohir mengungkapkan jika pihaknya ingin membuat aturan yang cukup tegas kepada seluruh Anggota Exco yang terpilih.
Namun demikian, kata Erik Thohir bukan berarti Anggota Exco PSSI sebelumnya tidak baik.
"Saat ini saya tahu semuanya punya niat baik untuk membangun sepak bola, tapi belum ada rule of the game mengikat mereka. Harus ada aturannya. Bila tidak mau mengikuti aturan, silakan mundur saja. Jangan semua mau mengatur," terangnya.
Advertisement
Banyak Wajah Muda di PSSI
Erick Thohir juga meminta kepada pengurus senior bisa mendukung dan menjadi mentor bagi anggota muda yang akan masuk dalam jajaran kepengurusan di PSSI kali ini.
Menurutnya, akan ada mayoritas orang muda dalam kepengurusannya di PSSI saat ini. Bisa saja ada perubahan statuta PSSI ke depannya agar bisa menampung wajah-wajah muda untuk mengurus persepakbolaan Indonesia.
"Insya Allah ini akan jadi satu dorongan dan harapan. Yang pengurus senior, harus menjadi mentor bagi yang muda-muda nanti. Jangan pernah ditinggal, karena yang muda-muda ini menjadi ujung tombak dan menjadi fondasi untuk PSSI untuk pesepakbolaan Indonesia," tutupnya.
Hasil KLB PSSI 2023
- Ketua PSSI: Erick Thohir
- Wakil Ketua PSSI 1: Zainudin Amali
- Wakil Ketua PSSI 2: Yunus Nusi
Advertisement
Harapan Asprov PSSI NTT
Wajah dan harapan baru untuk persepakbolaan Indonesia turut disampaikan oleh Sekum Asprov PSSI NTT Abdul Muis usai Erick Thohir menang mutlak dan terpilih sebagai Ketum PSSI periode 2023-2027.
Dia sangat ingin adanya perubahan besar dalam PSSI dan persepakbolaan Indonesia.
"Terpilihnya Pak Erick Thohir ini berarti ada harpaan besar dari masyarakat Indonesia. Masyarakat menginginkan perubahan drastis di persepakbolaan Indonesia," ucapnya saat ditemui di Shangri-La Hotel Jakarta saat Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Kamis siang (16/2/2023).
"Harus jadi salah satu prioritas utama. Kami pasti akan mendukung calon yang mau membangun sepak bola NTT. Minimal ada pembinaan yang nyata terkait SDM seperti wasit dan peningkatan kompetisi," ucapnya.
Â
Gerbang Pembangunan
Baginya, NTT adalah gerbang pembangunan sepak bola wilayah Timur Indonesia karena bersebelahan langsung dengan Australia dan Timor Leste. Untuk sekarang saja menurutnya, ada turnamen sepak bola internasional bernama Arafura Games.
Turnamen mini segitiga ini mempertemukan antara NTT, Timor Leste, dan Darwin.
"Di NTT misalnya, akan dibanjiri klub-klub dari Liga Australia dan Timor Leste. Momentum ini harus dikedepankan karena NTT ini adalah serambi pembangunan sepak bola nasional dari perbatasan selatan Indonesia," ucapnya.
"Bisa saja pemain dari Indonesia Timur berlaga di Liga Australia. Sebelumnya sudah ada Yulius Mauloko yang sempat bermain di salah satu klub di Liga Australia," tambahnya. Yulius sendiri adalah mantan penyerang sayap Bali United.
Satu pesan tambahan dari Abdul Muis kepada Erick Thohir adalah bagaimana PSSI bisa menjadi pemersatu Indonesia melalui sepak bola. "Salah satu cara untuk menyatukan Indonesia agar lebih baik lagi, sepak bola dari Barat sampai ke Timur Indonesia juga harus dipersatukan," tutupnya.
Advertisement