Man of the Match PSM Vs Persik di BRI Liga 1: Wiljan Pluim, Ruh Tak Tergantikan Bagi Juku Eja

Bertindak sebagai tuan rumah, PSM Makassar tampil percaya diri. Duel baru berjalan tiga menit, tim asuhan Bernardo Tavares itu sukses unggul lebih dulu.

Bola hasil sundulan Yuran Fernandez yang memanfaatkan umpan sepak pojok Yance Sayuri tak mampu digagalkan kiper Persik Kediri, Dikri Yusron. Sayangnya, PSM gagal mempertahankan keunggulan tersebut.

Persik sukses menyamakan pada menit ke-40, setelah Renan Silva menjaringkan bola ke dalam gawang PSM Makassar dengan sundulan. Hingga jeda, skor 1-1 tetap bertahan.

Masuk menit ke-66, PSM Makassar berhasil menggandakan keunggulan. Umpan mendtar Yakob Sayuri dari sisi kiri, dengan mudah dikonversikan Ramadhan Sananta menjadi gol dengan tendangan.

Tiga menit berselang, Wiljan Pluim memiliki kans untuk memperbesar keunggulan PSM. Namun, bola hasil sontekan Pluim dari dalam kotak penalti dapat dihalau kiper Persik Kediri.

Sampai laga rampung, skor 2-1 untuk kemenangan PSM Makassar tetap bertahan.

Materi pemain PSM Makassar tidak semewah Persija maupun Persib. Mereka mengandalkan playmaker gaek Wiljan Pluim.

Meski demikian, PSM berhasil memaksimalkan pemain seperti Ramadhan Sananta, Yakob Sayuri, M. Arfan, Reza Arya dan lainnya. Para pemain Juku Eja tampil total di setiap pertandingan.

Ditambah denga racikan strategi pelatih asal Portugal, Bernardo Tavares. Pelatih 42 tahun ini pengalamannya tidak sehebat Thomas Doll (Persija) dan Luis Milla (Persib) yang sempat menangani klub di kompetisi teratas Jerman dan Spanyol.

Tapi, Tavares punya taktik jitu, dan dia bahkan dua kali mengalahkan pesaingnya, Persib Bandung musim ini. Hanya ketika melawan Persija dia tidak bisa menang. Sekali imbang dan sekali kalah. Saat melawan tim dengan materi lebih bagus, Tavares membuat anak buahnya fokus bertahan dan mengandalkan serangan balik.

Kecepatan Yakob Sayuri, Rizky Eka hingga Ramadhan Sananta yang dioptimalkan ketika melakukan serangan cepat. Wiljan Pluim juga jadi otak permainan. Dia paham betul kapan waktunya melakukan serangan balik atau menahan bola.

Intinya, mayoritas pemain PSM punya karakter pekerja keras. Selama 90 menit mereka bisa bermain stabil. Ini yang membuat lawannya sering keteteran.