Bola.com, Jakarta - Ketua umum PSSI, Erick Thohir langsung memberikan gebrakan pada masa awal kepemimpinannya. PSSI melakukan kolaborasi dengan Polri untuk memperantas praktik pengaturan skor di sepak bola Indonesia.
Erick Thohir merasa praktek yang kerap disebut sebagai mafia sepak bola itu sudah terlalu lama terjadi. Bahkan, Erick menyebut praktik itu sudah menjadi benalu.
Baca Juga
Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, PSSI: Pemain Sudah Tampil Maksimal
Skuad Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Diproyeksikan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games 2025
Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir Jadi Pelatih Striker Timnas Indonesia setelah Tersingkir dari Piala AFF 2024
Advertisement
"Sudah waktunya kita memberikan kartu merah kepada mafia bola, ini sebuah hal yang sudah berlarut dan menjadi benalu, membuat kita malu," ujar Erick Thohir dalam sesi konferensi pers yang diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakata, Minggu (19/2/2023) petang WIB.
Menteri BUMN itu bahkan menyebut praktik itu tak hanya terjadi di level klub Tanah Air saja. Praktik serupa juga pernah terjadi di Timnas Indonesia.
"Tidak hanya terjadi di liga, tapi pernah juga terjadi di Timnas, yang notabene membawa nama baik," sambungnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Cukup Bicara
Erick Thohir merasa, pemberantasan mafia bola tidak akan pernah tuntas jika hanya dilakukan melalui pembicaraan saja. Ia merasa harus ada aksi yang nyata.
"Kalau kita lihat, pembetrantasan pengaturan skor tidak hanya cukup bicara saja. PSSI bersama FFIA menjaga momentum ini," ujar Erick.
Eks presiden Inter Milan itu pun mengeluarkan pernyataan tegas. Terhadap siapa saja yang terlibat praktik mafia bola di Indonesia akan menghadapi hukuman berat.
"Pemain, wasit, pemilik klub, pengurus, semua yang jelas terkena permainan skor dihukum seumur hidup, tindakan yang sebenarnya sudah harus diambil selama ini. Hal ini akan menjadi perubahan besar untuk sepak bola Indonesia," tegasnya.
Advertisement
Sepakat
Lebih lanjut, Erick Thohir menyebut seluruh anggota Exco PSSI sudah sepakat untuk melakukan bersih-bersih di sepak bola Indonesia. Ia juga sangat berterima kasih dengan dukungan yang datang dari Polri dan Kemenpora.
"Exco sepakat, kita bangun sepak bola yang bersih dan berpeestasi. Ada dukungan penuh oleh bapak Menpora dan Kapolri," tegasnya.
Sementara itu Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyatakan institusinya siap mendukung penuh program baru yang diusung PSSI. Ia berharap nantinya sepak bola nasional bisa berjalan dengan lebib baik.
"Kami dari kepolisian, sangat mendukung apa yang menjadi program PSSI yang baru khususnya dalam upaya menyelenggarakan sepak bola yang lebih fair, dan tentunya yang paling utama, bagaimana kita ke depan bisa memberantas apa yang dinamakan match fixing," harap Listyo.