Bola.com, Kuala Lumpur - Kabar mengejutkan datang dari Malaysia. Operator Liga Sepak Bola Malaysia (MFL) mengonfirmasi bakal melakukan uji coba penggunaan video assistant referee (VAR) pada akhir 2023.
Kepastian itu diungkapkan secara langsung Cheif Executive Officer MFL, Stuart Ramalingam. Menurut dia, penggunaan VAR di kompetisi sepak bola Malaysia merupakan bentuk komitmen dari Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Baca Juga
Liga 1 Istirahat, Pemain Arema FC Dapat Libur 5 Hari, Habis Itu Digas Latihan Super Berat
Persija Sebut Dony Tri Pamungkas Cedera Setelah Dikembalikan Timnas Indonesia U-20 dari TC Bali, Jadi Absen di BRI Liga 1
Fun Fact BRI Liga 1: Terungkap! Sebelum Kick Off, Kubu PSM Sudah Takut dengan Tendangan Maut Ezra Walian
Advertisement
"Kami berharap dapat mencoba teknologi itu dan dibantu dengan ofisial pertandingan yang berkompeten pada akhir tahun ini," kata Stuart Ramalingam seperti dikutip Berita Harian.
Rencana uji coba penggunaan VAR belum akan digunakan pada semua laga sepak bola di Malaysia. Nantinya, VAR akan diuji coba pada pertandingan penting semisal perempat final, semifinal, hingga final Piala FA Malaysia dan Piala Malaysia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Butuh Proses
Stuart Ramalingam menambahkan, penggunaan VAR memang bisa dilakukan secara cepat. Namun, untuk pelatihan wasit yang akan bertugas mengawasi teknologi tersebut membutuhkan waktu lama.
"Untuk menangani VAR, sistemnya bisa diterapkan dengan cepat. Namun, pelatihan untuk wasit akan memakan waktu yang lama," ujar Stuart Ramalingam.
"Sesuai dengan harapan dari perencanaan MFL dan FAM, mungkin akhir tahun ini karena kami butuh enam sampai tujuh bulan untuk pelatihan," tegas Stuart Ramalingam.
Advertisement
Perlahan dan Pasti
Stuart Ramalingam juga menyebut, membutuhkan perencanaan yang matang dalam penggunaan VAR. Selain itu, ada pula dari sisi biaya dan pelatihan yang juga menjadi tantangan dalam penggunaan VAR.
"Kami tidak mau terburu-buru karena disebabkan dua faktor yakni biaya dan latihan. Jadi, kami juga perlu melihat mengenai pelatihan untuk ofisial dan menguji mereka dalam pertandingan," tegas Stuart Ramalingam.
Penggunaan VAR membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk menghadirkan teknologi ini pada 12 stadion yang digunakan pada Liga Super Malaysia membutuhkan dana sampai 7,5 juta Ringgit Malaysia (Rp25 miliar).
Ditangan FAM
Adapun untuk penggunaan VAR dalam jangka pajang Stuart Ramalingam menegaskan keputusan akhir dari penggunaan VAR ada di tangan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). MFL hanya pengendali liga yang berada di bawah naungan FAM.
"Jangka waktu penggunaan adalah keputusan dari FAM. Sebab, MFL hanya operator liga dan manajemen wasit berada di bawah FAM," ujar Ramalingam.
"Ketika FAM siap akhir tahun ini, kami akan informasikan lagi," tegas Ramalingam.
Advertisement
Makin Tertinggal
Sementara itu, sepak bola Indonesia makin tertinggal seiring Malaysia akan melakukan uji coba penggunaan VAR pada akhir 2023. Selama ini, ide penggunaan VAR di Indonesia hanya sebatas wacana yang tak diketahui kapan terealisasi.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan penggunaan VAR di Indonesia akan dilakukan pada kemudian hari. PSSI di bawah kepengurusan baru lebih dulu ingin membenahi pemberantasan match fixing.
"Perlu waktu ya buat ini karena implementasinya tidak bisa dilakukan di semua stadion. Stadionnya juga harus memenuhi kriteria. Match fixing dulu, baru VAR. Jadi pembenahan ini harus bertahap. Pak Menpora pasti mendukung ada VAR, kalau tidak ya Menteri PUPR," tegas Erick Thohir.