Bola.com, Jakarta - Arema FC sudah menjalani tiga pertandingan di bawah kepelatihan I Putu Gede Swisantoso. Enam poin didapat dari kemenangan lawan dua tim papan bawah, Rans Nusantara dan Barito Putera. Sedangkan saat lawan tim papan atas, Persija Jakarta, mereka menelan kekalahan.
Berkaca dari tiga laga itu, Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas melihat ada perkembangan dari suasana tim. Kali ini Ahmad Alfarizi dkk tampak lebih nyaman. Beban yang berat karena momen lima kekalahan beruntun beberapa waktu lalu mulai memudar.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Advertisement
“Karena pelatih kan masih baru di tim ini. Saat kalah lawan Persija, situasinya belum stabil. Tapi karna Coach Putu dan lainnya kerja keras, Alhamdulillah melawan Barito Putera menang. Latihannya sekarang nyaman. Sudah cocok antara pemain dan pelatih,” jelas Wiebie.
Putu Gede memang sosok kharismatik yang disegani pemain Arema. Karena semasa jadi pemain, dia pernah jadi kapten tim Singo Edan. Selain itu, dia bisa membaur dengan tim pelatih dan pemain.
"Kondisi tim sudah membaik. Selain itu, fisik yang sebelumnya masih lemah sekarang ada peningkatan. Selain itu, sebelumnya pemain banyak pikiran. Ada beberapa pemain yang hengkang juga,” terangnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berani Target Poin Lawan Persib
Setelah meraih enam poin dalam tiga pertandingan, kepercayaan diri pemain Arema FC meningkat. Wiebie berani memberikan target dapat poin saat lawan Persib Bandung di laga terdekat (23/2/2023). Padahal saat ini Persib tengah bersaing di papan atas.
“Mudah-mudahan lawan Persib bisa ambil poin. Target 3 poin. Karena motivasi pemain ada. Mereka juga pengalaman main dimanapun. Permain profesional dan punya tanggung jawab sesuai kadarnya masing-masing,” jelas Wiebie.
Saat lawan Persib, biasanya pemain Arema dapat terkanan dari suporter lawan karena dua tim selama ini jadi rival. Hal ini juga tidak membuat Singo Edan ciut. “Kami harap pemain all out lawan Persib,” katanya lagi menambahkan.
Advertisement
Doyan Rotasi
Di bawah pelatih I Putu Gede Swisantoso, Arema FC mulai sering melakukan rotasi pemain. Tampaknya dia ingin memaksimalkan skuat yang ada ketika menghadapi jadwal padat. Pelatih 49 tahun ini tak ingin menurunkan starting eleven yang sama karena risiko kelelahan.
Karena itu, di setiap pertandingan selalu ada perubahan 3-4 pemain di tim utama. Beberapa laga terakhir, Adilson Maringa, Rizky Dwi, Ilham Udin Armaiyn sempat diistirahatkan. Putu Gede juga tidak memaksa Bagas Adi yang baru pulih dari cedera untuk tampil melawan Barito Putera akhir pekan lalu (18/2/2023). Posisinya digantikan bek anyar, Joko Susilo.
Namun, Putu Gede punya cara sendiri agar pemain pelapis selalu siap secara fisik saat dibutuhkan tampil sejak menit awal. Sehari setelah pertandingan Liga 1, dia meminta ada ujicoba untuk pemain cadangan. Sudah tiga kali hal ini dilakukan. Mereka mencari tim lokal di Jakarta untuk berujicoba.
Sehingga kondisi pemain yang tidak turun di Liga 1 bisa setara dengan pemain inti. “Bukan hasil yang kami cari dalam ujicoba. Tapi kesempatan bermain bagi yang menit bermainnya kurang,” kata asisten pelatih Arema, Kuncoro.
Supaya Selaras
Terbaru, Arema FC menjalani ujicoba melawan tim Liga 3, Urakan FC di daerah Pamulang, Tangerang Selatan. Arema menang 4-1 di laga tersebut. Pemain seperti Tito Hamzah, Ahmad Bustomi, Seiya da Costa dan lainnya turun di laga itu.
Sebenarnya, ini bukan kebiasaan baru bagi Arema. Beberapa tahun lalu ketika ditangani pelatih lokal Joko 'Getuk' Susilo, hal ini pernah dilakukan. Tepatnya saat Liga 1 2018. Hal ini ibaratnya pertandingan bagi tim cadangan. Sehingga kondisi fisik pemain inti dan cadangan setara.
“Tapi tidak hanya untuk menjaga kondisi saja uji coba ini. Strategi pelatih juga dicoba. Sehingga mereka tetap bermain sesuai dengan skema yang akan digunakan nanti,” lanjutnya.
Advertisement