Bola.com, Jakarta - Manajemen Arema FC awalnya tidak mematok target ketika melakukan pergantian pelatih untuk kali ketiga musim ini.
I Putu Gede Swisantoso yang jadi pelatih ketiga Arema hanya diberi tugas memimpin tim sampai BRI Liga 1 2022/2023 rampung.
Advertisement
Artinya tidak ada target harus finis di posisi tertentu. Tapi, setelah I Putu Gede memimpin Arema dalam tiga pertandingan, ada harapan yang diberikan oleh manajemen.
"Beberapa hari lalu ada pertemuan dengan Manajer Arema. Beliau sampaikan jika masuk 5 besar di akhir musim itu sudah luar biasa. Dan saya akan mencoba," kata I Putu Gede.
"Karena bagi saya jika tidak ada target, justru tidak ada tantangan,” kata pelatih yang juga mantan pemain Arema ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bukan Target Mudah
Target itu sebenarnya tidak mudah. Saat ini, Arema ada di urutan 11 dengan 32 poin. Mereka berjarak 9 poin dari Madura United yang ada di posisi 5.
Dengan sisa 11 pertandingan, Putu Gede ingin memenuhi misi tersebut. "Walaupun dengan keterbatasan, saya akan coba tantangan ini," I Putu Gede menuturkan.
"Intinya, kami akan menguatkan individual pemain. Karena itu bisa berimbas langsung ke permainan tim. Apalagi materi pemain Arema sudah berpengalaman semua,” sambungnya.
Advertisement
Pemain Tidak Tahu
Putu Gede melihat ada potensi performa Arema membaik di laga-laga selanjutnya. Karena dia punya pemain seperti Evan Dimas, Ahmad Alfarizi, Dendi Santoso, dan nama-nama lain yang sempat jadi bagian Timnas Indonesia.
Jika konsisten memperlihatkan performa terbaik, masih ada peluang Arema untuk memperbaiki posisi di klasemen. "Bagi saya peluangnya masih terbuka selama performa tim bisa konsisten,” tegasnya.
Menariknya, Putu Gede tidak menyampaikan target ini kepada pemain. Sehingga itu jadi target pribadinya dengan manajemen.
Karena dia tidak ingin membebani anak buahnya. Mengingat saat ini pemain Arema punya beban berat pasca Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober lalu.
"Tantangan ini tidak saya utarakan kepada pemain. Ini sudah terlalu berat untuk mereka. Saya ingin memberikan motivasi dan membuat materi latihan yang membuat mereka tidak terbebani dan mengalami kejenuhan,” jelasnya.
Berkutat di Papan Tengah
Jika melihat grafik posisi Arema FC di klasemen Liga 1 musim ini, Dendi Santoso dkk lebih banyak berkutat di papan tengah. Posisi terbaik yang pernah didapat adalah naik ke urutan 6 setelah menjalani pertandingan ke empat.
Waktu itu, Arema baru menang 2-1 di kandang Bali United. Setelah itu, posisi Arema terus merosot. Mereka lebih banyak berkutat di 10 besar. Bahkan sempat turun sampai posisi 12. Ini jadi tanda jika Arema belum bisa konsisten.
Padahal di awal musim, tim ini diberikan target juara. Karena pemain sekelas Evan Dimas, Ilham Udin dan lainnya didatangkan.
Finansial tim waktu itu disokong oleh Juragan 99 atau Gilang Widya Pramana yang menjabat sebagai Presiden Arema.
Advertisement