Bola.com, Semarang - Tim medis PSIS Semarang memberikan perkembangan terbaru terkait cedera yang dialami oleh penjaga gawangnya, Muhammad Adi Satryo, pada laga pekan ke-26 melawan Persikabo 1973.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Selasa (21/2/2023) itu, Adi Satryo memang tak bisa berjuang hingga menit akhir bersama PSIS Semarang.
Baca Juga
Termasuk Pemain Berlabel Kiper Timnas Indonesia, Ini Daftar Lengkap Penerima Kartu Merah di BRI Liga 1 2024 / 2025
Termasuk Evandro Brandao, Parade Gol yang Menyayat Hati di Menit Akhir Laga Sepanjang BRI Liga 1 2024 / 2025
BRI Liga 1: Sudah Bukan Berposisi Striker, Flavio Silva Lebih Nyaman Jadi Winger Persebaya?
Advertisement
Dia harus ditarik keluar pada menit ke-80 dan digantikan oleh Ray Redondo. Kiper berusia 21 tahun ini mengalami rasa sakit setelah berbenturan dengan pemain lawan.
Padahal, sejatinya performa Adi Satryo di bawah mistar gawang Mahesa Jenar (julukan PSIS Semarang) cukup apik. Dia mampu menciptakan sejumlah penyelamatan impresif untuk menjaga gawangnya dari kebobolan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hasil Observasi Awal
Fisioterapis PSIS Semarang, Sigit Pramudya, menyebut bahwa keputusan tim pelatih menarik Adi Satryo pada laga itu bertujuan agar cedera Adi Satryo tak menjadi parah.
Setelah pertandingan, hasil observasi tim medis menunjukkan bahwa cedera mantan kiper Timnas Indonesia U-19 itu tidak terlalu parah.
“Kemarin Adi kami tarik karena ada keluhan nyeri akibat terkena benturan dengan kaki pemain lawan pada bagian ankle-nya,” kata Sigit, Rabu (22/2/2023).
“Untuk menghindari kondisinya lebih parah, maka kami tarik. Pascapertandingan, kami cek lagi dan kemungkinan tidak parah,” tambahnya.
Advertisement
Kondisi Membaik
Sigit menjelaskan, penjaga gawang asal Tangerang itu memang sudah tak merasakan rasa sakit pada bagian pergelangan kakinya sehari setelah pertandingan.
Akan tetapi, tim medis akan terus memantau perkembangan kondisi Adi Satryo selama beberapa hari ke depan. Hal ini dilakukan guna memastikan kesiapan sang pemain untuk bermain pada laga berikutnya.
“Namun, kami akan melakukan observasi lagi dalam satu hingga dua hari ini untuk menentukan apakah bisa bermain atau tidak pada laga selanjutnya,” ujar Sigit.
“Alhamdulillah, hari ini Adi juga mengatakan kalau rasa sakitnya mulai hilang. Mohon doa saja supaya Adi lekas pulih 100% dan bisa bermain pada laga selanjutnya,” lanjutnya.
Catatkan Nirbobol Ketiga
Performa Adi Satryo pada pertandingan itu memang akhirnya membantu PSIS Semarang untuk mencuri satu poin dari markas Persikabo 1973 setelah laga berakhir tanpa gol.
Sepanjang pertandingan, Persikabo 1973 memang berhasil menghasilkan lebih banyak peluang. Tercatat, mereka sukses melesakkan total lima tembakan tepat sasaran alias shots on target.
Namun, seluruh upaya yang secara bergiliran dilakukan oleh Silvio Rodrigues, Komarudin, hingga Tegar Infantrie ini mampu dimentahkan oleh Adi Satryo.
Secara keseluruhan, penjaga gawang berusia 21 tahun itu berhasil menciptakan lima kali penyelamatan. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan milik kiper Persikabo, Syahrul Trisna.
Ini menjadi catatan nirbobol ketiga bagi Adi Satryo setelah sebelumnya melakukan aksi serupa pada laga melawan RANS Nusantara FC (pekan ke-18) dan Arema FC (pekan ke-19).
Advertisement