Bola.com, Bogor - Misi Arema FC menjegal tim papan atas Persib Bandung dalam lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 gagal tercapai. Tim besutan I Putu Gede Swisantoso itu takluk 0-1 di Stadion Pakansari, Bogor, Kamis (23/2/2023).
Kekalahan ini membuat Arema gagal masuk 10 besar klasemen. Tak hanya itu, kini Arema FC punya statistik minor untuk urusan mencetak gol.
Baca Juga
Advertisement
Kini mereka jadi tim dengan jumlah gol terendah. Hanya 23 gol dari 24 pertandingan. Sebab di waktu yang sama, Persik Kediri yang sebelumnya jadi tim paling seret gol justru menang telak 5-1 dari RANS Nusantara. Hasil yang membuat Persik total mencetak 24 gol dan melebihi Arema.
Padahal sebelum lawan Persib, Arema FC sudah memahami kelemahannya ini. Putu Gede juga meminta asistennya, Singgih Pitono untuk memberikan latihan khusus kepada para striker. Singgih merupakan mantan penyerang Arema yang dua kali jadi top skorer Galatama.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Belum Beruntung
Tapi hasilnya belum terlihat. Abel Camara dkk, masih tumpul. Namun, Putu Gede melihat timnya punya progres membaik. Semua pemain coba memberikan perlawanan hingga menit akhir.
“Saya pikir ini masih belum beruntung. Tapi semua pemain sudah berusaha tampil luar biasa,” jelas Putu Gede.
Advertisement
Lakukan Berbagai Upaya
Saat ini, Arema mengandalkan tiga striker yang dicoba secara bergantian. Dedik Setiawan, Abel Camara dan M. Rafli.
Tiga nama itu punya kualitas. Dedik dan Rafli belum lama jadi bagian Timnas Indonesia. Sedangkan Camara musim lalu masih bermain di kasta tertinggi Liga Portugal. Namun, chemistry mereka masih timbul tenggelam.
Minim Suplai Bola Matang
Jika melihat permainan Arema saat melawan Persib, ada satu faktor yang membuat mereka gagal mencetak gol. Suplai bola matang kepada striker masih minim. Mayoritas bola-bola sulit yang dikirimkan ke jantung pertahanan lawan.
Itu yang membuat Dedik dkk. kesulitan mencetak gol. Jadi, tidak sekedar striker yang dievaluasi. Tapi juga pemain yang bertugal memberikan suplai bola.
Putu Gede juga paham dengan hal ini, saat ada pemain yang berhasil memberikan assist, dia memberikan prioritas sebagai pemain starter di laga selanjutnya. Seperti yang sempat dirasakan oleh Achmad Figo dan Ilham Udin Armain beberapa waktu lalu.
Advertisement