Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta dipaksa puas dengan tambahan satu poin saat bertandang ke markas Madura United pada lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Gelora Madura Ratu Pamellingan, Pamekasan, Minggu (26/02/2023) petang WIB.
Walau bermain jauh dari rumah, Persija sejatinya menikmati awal pertandingan dengan menguasai penuh permainan. Macan Kemayoran juga mendapatkan banyak kesempatan untuk membuka angka.
Baca Juga
Advertisement
Sayangnya, penyelesaian akhir yang buruk membuat setiap serangan Persija terbuang percuma. Michael Krmencik dkk membuang peluang untuk unggul di pertandingan ini.
Tuan rumah lantas mengambil inisiatif serangan di babak kedua. Pertandingan berjalan seru karena kedua tim sama-sama saling berbalas serangan. Tetapi hingga akhir, tak ada pemenang di pertandingan ini.
Â
Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kadek Raditya Kokoh
Tanpa kehadiran Cleberson Martins dan Otavio Dutra, Madura United tak kehilangan kualitas di lini belakang. Kadek Raditya mampu menjawab kepercayaan pelatih Fabio Lefundes sejak menit pertama.
Menghadapi striker sekaliber Michael Krmencik, ia sama sekali tak grogi. Pemain berusia 23 tahun itu mampu mengatasi setiap pergerakan jebolan akademi Viktoria Plzen tersebut.
Pun demikian saat Osvaldo Haay dan Witan Sulaeman dimasukkan di babak kedua. Ia mampu menutup pergerakan keduanya dibantu dengan kiper Miswar Saputra yang tampil hebat di bawah mistar gawang Madura United.
Â
Â
Â
Advertisement
Syahrian Abimanyu Penguasa Lapangan Tengah
Tetapi berbicara pemain terbaik di pertandingan ini, Syahrian Abimanyu seharusnya paling layak dikedepankan. Walaupun tak ada gol di laga ini, permainannya berhasil menginspirasi Persija sepanjang 90 menit.
Bersama Hanif Sjahbandi, ia membentuk kemitraan sempurna di lapangan tengah. Tak hanya mampu menghentikan serangan Madura United dengan elegan, ia juga menjadi katalisator serangan Persija.
Umpan jauhnya begitu presisi untuk menjangkau pemain yang menjaga kelebaran. Hanya sayangnya, beberapa umpan kuncinya gagal dimanfaatkan menjadi gol oleh rekan-rekannya.Â