Sukses


BRI Liga 1: Persik Jadi Tantangan Terberat bagi Divaldo Alves Selama Melatih di Indonesia

Bola.com, Kediri - Divaldo Alves mengaku menangani Persik Kediri di BRI Liga 1 2022/2023 merupakan momen terberat selama berkarir di Indonesia. Namun pria asal Portugal ini tak akan menyerah hingga membawa Macan Putih berhasil lepas dari zona degradasi.

"Musim ini sangat berat. Ada degradasi atau tidak, bagi saya pribadi sebagai pelatih harus bisa menempatkan Persik finish di atas zona degradasi. Karena ini terkait dengan prestasi pribadi dan tim," katanya.

Divaldo Alves pernah membesut empat tim di era kompetisi LPI dalam rentang waktu 2008-2011. Klub itu adalah PSMS, Persijap, Minangkabau FC, dan Persebaya 1927.

Prestasi terbaiknya ketika mengantar PSMS hingga babak perempatfinal Piala AFC dan semifinal Piala Indonesia 2009. Persijap dan Minangkabau FC juga ditempatkan di peringkat ketiga dan kedua klasemen akhir LPI musim 2009 dan 2010.

Kemudian Divaldo Alves sukses bersama Persebaya 1927 dengan berhasil finis sebagai runner-up musim 2011.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Penuh Pengalaman

Bukan bermaksud mengecilkan reputasi Alves. Ketika itu kompetisi di Indonesia terjadi dualisme yakni LPI dan ISL. Pamor persaingan kompetisi LPI yang diperkuat pemain-pemain semenjana berada di bawah ISL. Karena mayoritas pemain terbaik di Tanah Air memilih bergabung dengan klub-klub ISL.

Setelah sebelas tahun meninggalkan Indonesia dan kini kembali lagi untuk menukangi Persik, Divaldo Alves menghadapi kompetisi yang sebenarnya. Kasta tertinggi di Indonesia hanya satu yakni BRI Liga 1.

3 dari 6 halaman

Misi Bersama Persik

Alves masuk ke Persik dengan kondisi sedang terpuruk. Dia juga mendapatkan tim warisan dari Javier Roca. Inilah yang membuat Alves merasa saat ini merupakan tantangan terberatnya. Sementara di empat klub sebelumnya, Alves membangun sendiri tim sejak persiapan awal.

"Persik ini tantangan bagi saya. Saya tak mau melihat ke belakang. Saya dan tim harus menatap ke depan,” ujarnya.

“Bagaimana Persik bisa bangkit lagi. Karena dengan dua bintang, Persik tak pantas berada di bawah," tuturnya.

4 dari 6 halaman

Banyak Berubah

Alves juga mengamati persaingan antarklub lebih seru dibandingkan sebelas tahun lalu.

"Sejak saya datang ke Indonesia, kompetisi di sini memang sangat keras dan ketat. Ketika saya balik lagi banyak perubahan di sepak bola Indonesia. Banyak muncul pemain bagus, baik asing maupun lokal," ujarnya.

5 dari 6 halaman

Masa Depan di Persik

Kompetisi musim ini segera berakhir. Alves juga belum tahu apakah dirinya masih akan bertahan di Persik. Tapi, dia telah menjalankan program manajemen yang sesuai dengan apa yang ada dalam benaknya.

"Saya tak mau bicara soal musim depan. Tapi yang jelas, sekarang berusaha membangun tim Persik lebih baik lagi,” lanjut dia.

“Di putaran kedua, kami merekrut banyak pemain muda yang nantinya jadi kekuatan Persik. Terutama memberi kesempatan berkembang kepada pemain lokal Kediri," ucapnya.

6 dari 6 halaman

Yuk Intip Peta Persaingan di BRI Liga 1

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer