Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-20 masih memperlihatkan sejumlah titik lemah meskipun berhasil meraih kemenangan saat berjumpa Suriah U-20 pada laga lanjutan Grup A Piala Asia U-20 2023.
Dalam pertandingan yang terselenggara di Stadion Lokomotiv, Tashkent, Sabtu (4/3/2023) itu, Timnas Indonesia sukses meraih tiga poin pertamanya seusai menang 1-0 atas Suriah U-20 via gol tunggal Hokky Caraka (35’).
Baca Juga
Erick Thohir soal Tim Geypens dan Dion Markx Terancam Gagal Bela Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025: Waktunya Sangat Mepet
Striker Muda PSIS Dipanggil Indra Sjafri Ikuti TC Timnas Indonesia U-20 untuk Piala Asia U-20 2025
Suhu di Shenzhen Dingin-Dingin Sejuk Saat Piala Asia U-20 2025, Bisa Yuk Timnas Indonesia U-20 Tampil Spartan!
Advertisement
Meskipun berhasil menang, duel kali ini memang menyajikan penampilan yang berbeda ketimbang laga sebelumnya melawan Irak U-20. Jika laga sebelumnya Indonesia cenderung dominan, pada laga ini justru dikepung tim lawan.
Skuad asuhan Shin Tae-yong memang pada akhirnya mampu menahan berbagai gempuran yang dilancarkan Suriah U-20. Namun, masih ada sejumlah aspek yang menjadi titik lemah. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tingkat Akurasi Operan yang Buruk
Laga ini sebetulnya tak hanya menunjukkan jika Timnas Indonesia U-20 kalah penguasaan bola saja dari Suriah U-20, tetapi juga menyingkap buruknya akurasi operan para pemain.
Dari pertandingan itu, upaya serangan Timnas Indonesia U-20 sangat sering terhenti di tengah jalan karena distribusi bola mandek. Alur serangan dapat dengan mudah dipatahkan lawan.
Hal ini tak terlepas dari buruknya tingkat akurasi operan Hugo Samir dan kawan-kawan. Sebab, dari 310 total operan, hanya 68,7% saja yang sukses menemui sasaran.
Minimnya persentase operan ini memang sangat timpang jika dibandingkan dengan tingkat keberhasilan milik Suriah U-20 yang mencapai 80,2%
Advertisement
Sisi Kiri Pertahanan Jadi Incaran Lawan
Timnas Indonesia U-20 lebih banyak mendapatkan gempuran serangan dari sektor kiri. Dalam beberapa momen pula, sektor lini terlihat lemah dan sering kali jebol dalam melaju pemain lawan.
Dony Tri Pamungkas yang menjaga area ini memang cukup kewalahan. Selain karena tak bermain di posisi aslinya, ia juga tak mendapatkan back-up yang sigap dari rekan-rekannya.
Jika merujuk pada catatan laman resmi AFC, Suriah U-20 memang paling sering mengincar sektor ini. Terbukti, dari semua upaya serangan, 43,5% di antaranya terjadi di area ini.
Akibat kewalahan menjaga areanya, Dony sempat mengalami cedera. Itulah sebabnya, dia harus ditarik keluar oleh Shin Tae-yong dan digantikan oleh Frengky Missa.
Terlalu Sering Lakukan Pelanggaran Tak Perlu
Timnas Indonesia U-20 juga wajib memperhatikan catatan pelanggarannya pada pertandingan melawan Suriah U-20. Pasalnya, angkanya terhitung tinggi,
Sepanjang pertandingan, skuad Garuda Nusantara melakukan total 14 kali pelanggaran. Padahal, tim lawan hanya lima kali membuat pelanggaran.
Jumlah pelanggaran yang dihasilkan skuad asuhan Shin Tae-yong pada laga kontra Suriah U-20 ini memang cenderung lebih tinggi dibandingkan laga sebelumnya.
Sebab, ketika Timnas Indonesia U-20 tumbang dari Irak U-20, hanya ada delapan kali pelanggaran. Yang membedakan hanyalah perolehan kartu kuningnya saja.
Advertisement