Bola.com, Jakarta - Ada satu reuni yang tertunda ketika pertandingan BRI Liga 1 2022/2023 antara Persebaya Surabaya dengan Arema FC dijadwal ulang, antara pelatih kedua tim.
Aji Santoso di Persebaya dan I Putu Gede Swisantoro di kubu Arema FC. Padahal, pertemuan dua pelatih lokal bakal menarik.
Baca Juga
Advertisement
Terutama bagi I Putu Gede. Aji merupakan satu di antara mentornya di dunia kepelatihan. Semasa masih jadi pemain, Aji juga lebih senior.
Kedua pelatih ini sudah pernah saling adu strategi dua kali, yakni tahun 2018 saat Putu Gede menangani Perseru Serui, dan Aji di Persela Lamongan. Waktu itu pertandingan berakhir imbang.
Keduanya kembali bertemu pada 2022. Putu yang menangani PSS Sleman dikalahkan Persebaya yang dilatih Aji Santoso. Artinya, Putu Gede belum pernah menang dari Aji Santoso.
“Coach Aji pelatih yang konsisten. Beliau mentor saya,” katanya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masih Berkomunikasi
Selain itu, Putu mengaku sebelum menerima tawaran melatih Arema, dia sempat berkomunikasi dengan mentornya tersebut. Setelah menjadi pelatih Singo Edan, dia juga masih sering berkomunikasi untuk mendapatkan masukan.
“Sampai saya di Arema, masih juga berkoordinasi dengan Coach Aji. Banyak masukan yang diberikan. Beliau punya integritas dan filosofi sepak bola yang jelas,” terangnya.
Meski menjadikan Aji sebagai mentor, Putu Gede tetap profesional ketika jadi lawan di lapangan. Termasuk jika Arema akan bertemu Persebaya di jadwal baru yang akan dirilis operator Liga 1. Itu akan jadi duel menarik antara mentor dengan sang murid.
Advertisement
Sempat di Akademi Aji Santoso
Hubungan baik Putu Gede dengan Aji sudah terjadi sejak lama. Putu Gede tercatat dalam staf kepelatihan di akademi Aji Santoso di Malang, ASIFA.
Namun saat melatih di profesional, tugas Putu Gede di ASIFA vakum. Itu terjadi sejak Putu Gede merintis karier kepelatihannya beberapa tahun silam. Artinya, dia juga mendapatkan banyak ilmu kepelatihan dari Aji Santoso.
Namun setiap pelatih pasti punya karakter kepelatihan yang berbeda.
Beda Gaya
Dari pantauan Bola.com, Putu Gede lebih detail terkait statistik. Dia punya catatan yang rinci terkait statistik pemainnya. Itu juga digunakan sebagai pertimbangan memilih starting eleven timnya.
Sedangkan Aji Santoso lebih banyak mengandalkan intuisinya yang tajam sehingga dia berhasil mengorbitkan banyak pemain muda.
“Seperti saya sampaikan tadi, Coach Aji punya filosofi yang jelas. Selain itu, beliau dapat dukungan penuh dari manajemen klubnya. Itu yang langka dan jarang didapat pelatih lokal,” terangnya.
Advertisement