Bola.com, Jakarta - Arema FC akan ditinggal pelatihnya, I Putu Gede Swisantoso pada pertengahan hingga akhir Mei. Karena pria 49 tahun itu melanjutkan kursus kepelatihan AFC Pro.
Dia akan terbang ke Turki bersama 23 pelatih peserta kursus tersebut, tepatnya pada 16-28 Mei. "Saya berangkat ke Turki setelah pertandingan melawan Persis Solo. Rencananya 10 hari di sana,” katanya.
Baca Juga
Hasil BRI Liga 1: PSM Comeback dan Bungkam Barito Putera, Malut United Curi 3 Poin di Markas PSIS
Pelatih Persija Sedih Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Berharap Dony Tri dan Muhammad Ferarri Ikut Away ke Malut United
Sudah Lewati 5 Laga Bersama Persis, Ong Kim Swee Kecewa Belum Bisa Persembahkan Kemenangan Pertama
Advertisement
Jika melihat jadwal Arema, ada tiga pertandingan yang akan dilewatkannya. Yakni saat melawan Persikabo, Borneo FC dan Bali United.
Tiga pertandingan yang tidak mudah bagi tim berjuluk Singo Edan. Terutama menghadapi Borneo dan Bali United. Karena dua tim itu ada di lima besar klasemen.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Persiapkan Bekal sebelum Pergi
Namun Putu Gede sudah mempersiapkan bekal untuk tim pelatih Arema saat dia berada di Turki.
"Kami sudah menyusun rencana terkait hal ini. Ada beberapa program nantinya yang akan dijalankan tim pelatih. Tinggal bagaimana melihat situasi lawan yang akan dihadapi,” jelasnya.
Di tim kepelatihan Arema, masih ada Kuncoro, Singgih Pitono dan Siswantoro yang menjabat sebagai asisten pelatih. Mereka akan berkoordinasi dengan pelatih kiper, fisik hingga analis untuk menyusun tim.
Advertisement
Perbaiki Posisi di Klasemen
Arema sendiri saat ini masih berhasrat memperbaiki posisi di klasemen. Lantaran sekarang mereka masih terdampar di urutan 12 klasemen sementara dengan 32 poin.
Kondisi Arema saat ini juga tidak terlalu bagus. Karena mereka baru menelan dua kekalahan beruntun. Yakni melawan Persib Bandung dan Persik Kediri.
"Kami merasa dapat pengalaman agar tidak terulang kembali. Terutama saat melawan Persik. Tidak boleh tampil seperti itu lagi. Dan pemain sepakat bisa tampil lebih fight,” lanjutnya.
Perbaiki Mental Pemain
Sebenarnya persoalan Arema tak hanya sekedar teknis. Tapi juga non-teknis. Salah satunya mental bertanding. Putu Gede melihat pemainnya belum konsisten karena secara mental juga belum stabil.
"Mengangkat mental pemain memang tidak mudah. Apalagi baru naik setelah menang, langsung bertemu dengan pertandingan yang begitu berat. Sekarang, kami meyakinkan diri jika pemain di Arema punya kualitas," kata Putu Gede.
"Setidaknya tinggal mengeluarkan fighting spirit dan spartan di setiap laga. Jadi kami lebih sering bicara personal dengan pemain,” lanjutnya.
Advertisement