Bola.com, Samarinda - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, melihat ada banyak sekali celah yang membuat anak asuhnya digasak Borneo FC dengan skor 1-6 pada laga pekan ke-30 kompetisi BRI Liga 1 2022/2023.
Dalam duel yang berlangsung di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (12/3/2023) itu, PSIS Semarang memang sudah tertinggal empat gol dari Borneo FC pada babak pertama.
Baca Juga
Hasil BRI Liga 1: PSM Comeback dan Bungkam Barito Putera, Malut United Curi 3 Poin di Markas PSIS
Pelatih Persija Sedih Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Berharap Dony Tri dan Muhammad Ferarri Ikut Away ke Malut United
Sudah Lewati 5 Laga Bersama Persis, Ong Kim Swee Kecewa Belum Bisa Persembahkan Kemenangan Pertama
Advertisement
Pesut Etam unggul lewat gol Hendro Siswanto (18’), Matheus Pato (21’ dan 30’), serta Muhammad Sihran (45+2’). Mahesa Jenar sempat memangkas defisit gol via Rizky Dwi Pangestu (52’).
Namun, keganasan tim tuan rumah kembali membuat PSIS tertunduk. Borneo FC sukses memperlebar jarak lewat Adam Alis (62’) dan Matheus Pato (78’).
“Rasanya sulit untuk berbicara setelah meraih kekalahan telak ini. Menurut saya, kami menghadapi lawan yang sangat bagus,” kata Gilbert Agius dalam sesi konferensi pers, Minggu (12/3/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Banyak Kesalahan di Babak Pertama
Gilbert Agius mengatakan, anak asuhnya terlalu sering melakukan kesalahan pada babak pertama. Hal inilah yang membuat tim lawan tampil dominan hingga mampu mencetak empat gol.
“Namun, pada babak pertama, kami membuat mereka terlihat lebih baik. Sebab, pada babak pertama, kami melakukan banyak kesalahan,” ujarnya.
“Jika seperti itu sudah sangat sulit. Kalau kami tidak berjuang, bekerja keras, dan bermain disiplin, akan sangat sulit menghadapi lawan seperti Borneo FC,” imbuhnya
Advertisement
Sempat Bangkit
Juru taktik asal Malta ini mengakui, Mahesa Jenar mampu mengawali babak kedua dengan baik. Sayangnya, hal ini belum bisa membuat PSIS membalikkan keadaan karena masih kurang daya juang.
“Pada babak kedua, sebetulnya kami mampu bermain lebih baik dan bisa mencetak peluang, tapi lagi-lagi kami kebobolan gol yang mudah,” katanya.
“Dengan peluang yang ada, kami tidak bisa mencetak gol. Sedangkan peluang-peluang yang diciptakan lawan bisa membuahkan gol,” lanjutnya.
Tanggung Jawab Bersama
Gilbert juga menegaskan bahwa kekalahan ini merupakan tanggung jawab semua lini. Sebagai sebuah tim, seluruh lini permainan PSIS harus berbenah untuk bangkit pada laga berikutnya.
“Saya pikir kami kalah karena semuanya. Kami bermain bersama sebagai sebuah tim. Jika kami kalah, maka kami kalah bersama-sama,” ujarnya.
Ini menjadi kekalahan ketiga secara beruntun yang dialami PSIS Semarang. Sebelum digasak Borneo FC, mereka sempat menelan dua kekalahan dari Bhayangkara FC (2-3) dan Madura United (0-2).
Dengan hasil ini, Mahesa Jenar masih tertahan di peringkat ke-11 klasemen sementara BRI Liga 1. Mereka mengumpulkan 35 poin dari 28 pertandingan.
Advertisement