Sukses


3 Faktor Kegagalan Arema Taklukkan Persis Solo di BRI Liga 1: Buang-buang Peluang!

Bola.com, Sleman - Hasrat Arema FC memutus tren buruk di BRI Liga 1 2022/2023 belum bisa terwujud. Saat menantang Persis Solo di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/3/2023), mereka ditahan 1-1.

Arema unggul lebih dulu lewat tendangan Dendi Santoso. Namun Persis menyamakan kedudukan lewat penalti Fernando Rodrigues.

Sebuah kerugian tentunya bagi Arema. Karena mereka mendekati papan bawah. Tim berjulukan Singo Edan itu berada di urutan 13 dengan 34 poin. Hanya berjarak 3 poin dari Barito Putera yang ada di urutan 16.

Meskipun musim ini degradasi ditiadakan, namun berada di papan bawah tentu mencoreng nama besar Arema. Singo Edan sudah melewati 4 pertandingan tanpa kemenangan.

Sebenarnya, kans menang terbuka lebar saat melawan Persis. Mereka unggul lebih dulu. Permainannya juga lebih rapi. Lantas, kenapa mereka gagal menang? Berikut 3 penyebabnya versi Bola.com.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Efek Masuknya Samsul Arif di Lini Depan Persis

Persis berhasil menyamakan kedudukan lewat gol penalti Fernando Rodrigues di menit 67. Namun aktor sebenarnya yang menggagalkan kemenangan Arema adalah Samsul Arif. Penyerang 38 tahun yang pernah jadi pemain Arema musim 2014 silam.

Masuknya Samsul di menit 61 membuat serangan Persis lebih tajam. Penalti yang didapat Persis juga berkat dari aksinya yang dihentikan bek Arema, Rizky Dwi. Samsul sepertinya sangat paham dengan karakter pemain belakang Arema.

Ketika mendapat bola, dia selalu mengancam gawang Singo Edan. Bahkan dia sempat mencetak gol di menit 84. Beruntung bagi Arema, karena gol itu dianulir wasit. Sebab, Abduh Leslatuhu yang memberikan umpan sudah berada di posisi offside.

 

 

3 dari 5 halaman

Buang Banyak Peluang

Di laga ini, sebenarnya Arema punya kans mencetak lebih dari satu gol. Mereka punya dua peluang emas lewat Evan Dimas.

Di babak pertama, Evan melakukan akselerasi dari tengah lapangan saat melakukan serangan balik. Namun, dia kehilangan akurasi saat melakukan finishing. Tembakannya melambung.

Peluang lebih bagus didapat Evan di babak kedua. Setelah melewati satu pemain belakang, Evan berhadapan dengan kiper Persis, Gianluca Pandeynuwu.

Tapi lagi-lagi tendangannya tidak menemui sasaran. Karena Evan mengeksekusinya dengan kaki kiri. Bukan kaki terkuatnya.

Selain dua peluang emas itu, Dendi Santoso juga punya peluang emas sebelum mencetak gol di laga ini.Winger 32 tahun itu berhadapan dengan Gianluca.

Sayang, finishing-nya terlalu pelan. Bola yang mengarah ke gawang yang sudah kosong bisa dibuang pemain belakang Persis.

 

4 dari 5 halaman

Tersulut Emosi

Setelah kedudukan menjadi imbang di menit 67, pemain Arema tampak kehilangan kendali. Mereka terlihat emosi dengan beberapa pelanggaran yang dilakukan.

Itu sebagai bentuk protes terhadap keputusan wasit yang memberikan penalti kepada Persis. Ada 4 pemain yang diganjar kartu kuning oleh wasit Ginanjar Rahman. Yakni Dendi Santoso, Ahmad Alfarizi, Abel Camara dan Jayus Hariono.

Di sisi lain, emosional pemain Arema membuat pemain Persis terlihat agak canggung saat melakukan duel. Namun di sisi lain, Arema kehilangan ketenangan saat membangung serangan.

Sehingga mereka gagal menambah gol di sisa waktu. Padahal Persis bermain dengan 10 orang sejak menit 87. Karena gelandang Persis, Taufiq Febriyanto menerima dua kartu kuning.

5 dari 5 halaman

Yuk Lihat Peta Persaingan

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer