Bola.com, Sleman - Harapan Bali United untuk meraih gelar juara BRI Liga 1 2022/2023 sudah pupus. Artinya peluang Pelatih Bali United Stefano Cugurra untuk meraih quat-trick gelar juara Liga 1 juga sirna.
Poin Bali United saat ini sudah tidak mungkin lagi mengejar PSM Makassar di puncak klasemen sementara BRI Liga 1. Yang masih bisa mengejar adalah Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Baca Juga
Sembuh dari Cedera di Timnas Indonesia, Kevin Diks Main 90 Menit dan Cetak 1 Assist dalam Kemenangan FC Copenhagen di Liga Denmark
2 Pemain ke Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024, Arema FC antara Bangga dan Kehilangan
Shin Tae-yong Hanya Pertahankan 8 Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke Piala AFF 2024, Sisanya U-22 dan U-20
Advertisement
Teco ikut mengomentari perburuan gelar juara BRI Liga 1 2022/2023 yang hanya menyisakan tiga tim tersebut. Bagi eks pelatih Persija Jakarta ini, apa yang terjadi sekarang dengan Bali United adalah situasi yang sangat normal dalam sepak bola.
Menurutnya, tidak selalu tim atau pelatih bisa memenangkan gelar juara setiap musimnya. PSM Makassar, Persija Jakarta, dan Pesib Bandung akan mencatatkan rekor jika berhasil meraih gelar juara BRI Liga 1 musim ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keunikan BRI Liga 1
Rekor tersebut ada di pelatih mereka. Tiga tim ini adalah pelatih yang baru pertama kalinya menangani klub di BRI Liga 1. Bernardo Tavares bersama PSM, Thomas Doll dengan Persija Jakarta, dan Luis Milla Aspas yang menukangi Persib Bandung.
"Saya pikir, tidak bisa juga tim atau pelatih bisa juara setiap tahunnya," ungkap Teco. Namun dari pernyataannya usai Bali United ditahan imbang Madura United di pekan ke-31 BRI Liga 1 2022/2023, Teco memberi sinyal jika PSM yang bisa meraih juara.
Meskipun tidak mengatakannya secara langsung, namun tipis peluang Persija dan Persib untuk bisa mengejar poin Juku Eja meskipun hingga sekarang masih terus berjuang.
Advertisement
Konsistensi
Yang membedakan adalah konsistensi PSM Makassar, terutama dalam beberapa pertandingan terakhir. "Sekarang yang paling konsisten adalah PSM. Waktu tim tetap konsisten, tim itu bisa juara," tegasnya.
Namun pelatih kelahiran Rio De Janeiro, Brasil ini tidak bisa menilai performa Wiljan Pluim dkk secara keseluruhan. Dalihnya, ia tidak berada dalam tim PSM.
"Saya tidak bisa bicara karena saya tidak bekerja disana. Saya bicara saat kami melawan PSM. Waktu itu kami bermain di tempat netral. Seharusnya kami bisa menang karena unggul 2-0. Tapi PSM bisa menyamakan kedudukan," tegasnya.
Penyesalan Teco
Di samping itu hilangnya peluang juara Bali United selain karena gagal menang menghadapi Persik Kediri, Barito Putera, dan RANS Nusantara FC, juga karena tidak bisa menang menghadapi PSM, Persija, dan Persib Bandung.
Seandainya 6 pertandingan tersebut dimanfaatkan dengan sangat maksimal, peluang Bali United mempertahankan gelar juara untuk ketiga kalinya masih sangat terbuka lebar dan bukannya masih berjuang untuk berada di lima besar saat akhir musim nanti.
"Kami di putaran kedua ini seharusnya bisa menang menang melawan tim-tim di papan atas seperti PSM, Persija, dan Persib. Waktu kami menang, mungkin poin kami berada di atas mereka. Tetapi saat kami tidak menang, pasti poin mereka ada di atas kami," tutupnya.
Advertisement