Bola.com, Malang - Arema FC masih menyimpan rasa ketidakpuasan jelang pertandingan lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 melawan Persikabo 1973, Minggu (19/3/2023). Hal Itu terkait dengan laga sebelumnya.
Ya, saat Arema FC ditahan imbang Persis Solo di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/3/2023). Setelah unggul, Arema kebobolan lewat penalti sehingga hasil akhir menjadi 1-1. Penalti yang diberikan wasit Ginanjar Rahman dianggap kontroversial.
Baca Juga
Persib Disebut Beruntung oleh Pelatih Persita, Bojan Hodak: Ya Semoga Sampai Akhir Musim Begitu
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Darel Valentino, Pesona The Last Boy Scout di Tengah Gemerlap Para Bintang di Malut United FC saat Bekuk PSIS di BRI Liga 1
Advertisement
Oleh karena itu, pada laga selanjutnya melawan Persikabo 1973, mereka ingin pertandingan dipimpin wasit yang lebih bagus dan tegas.
“Pemain sudah berjuang, mentalnya juga sudah mulai bagus. Tapi dicederai dengan keputusan perangkat pertandingan, wasit. Itu membuat mental kembali drop lagi,” kata Manager Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Merugikan Tim
Jika masih tetap mendapatkan wasit yang kurang tegas, itu akan merugikan timnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan tim lawan juga ikut merugi.
Lantaran para pemain yang ada di lapangan jadi lebih emosional. “Kalau dapat wasit yang tidak tegas, rasanya seperti sama-sama emosi. Pemain seperti diadu,” lanjutnya.
Advertisement
Bikin Emosi
Seperti saat melawan Persis, ada 4 pemain Arema yang diganjar kartu kuning. Dendi Santoso, Ahmad Alfarizi, Jayus Hariono dan Abel Camara. Mereka tak bisa mengontrol emosi setelah wasit mengambil keputusan yang dianggap merugikan Arema.
Selain itu, pemain Persis, Taufiq Febrianto juga diganjar dua kartu kuning dan harus keluar lapangan di pengujung pertandingan.
“Sekarang sudah menyisakan beberapa pertandingan saja. Arema, dan masih ada tujuh pertandingan di depan. Kami anggap semua seperti partai final. Tapi jangan lagi dicederai keputusan wasit,” harap mantan manajer PSMS Medan itu.
Hilang Kesabaran
Sebenarnya, Arema jarang berkomentar terkait wasit. Namun kali ini mereka seperti kehilangan kesabaran.
Apalagi Singo Edan dalam kondisi yang kurang bagus. Mengingat tiga pertandingan sebelumnya mereka hanya meraih 2 poin. Itu membuat Arema masih berada di urutan 13 dengan 34 poin.
Advertisement
Saatnya Bangkit
Padahal peluang masuk ke 10 besar sangat besar jika Singo Edan tak banyak membuang poin. Karena jaraknya hanya 3 poin dari tim posisi ke-10, Persis Solo.
“Fokus kami meraih 3 poin di pertandingan selanjutnya. Itu penting. Kami sepakat untuk segera meraih kemenangan,” tegasnya.