Bola.com, Jakarta - Satu nama unik muncul pada pemusatan latihan Timnas Indonesia U-22 untuk persiapan SEA Games 2023. Dia adalah Seiya da Costa Lay.
Wonderkid kelahiran Jepang berdarah Indonesia, Portugal, dan China itu masuk bersama 17 pemain lain yang dipanggil pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri.
Baca Juga
Tak Dipanggil Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam Bawa Port FC Menang di AFC Champions League 2
Nonton Lewat Video, Shin Tae-yong Puji Penampilan Jay Idzes, Rizki Ridho dan Muhammad Ferarri di Klub Masing-Masing
Ada Tekanan untuk Lolos ke Piala Dunia 2026, Witan Sulaeman: Motivasi Kami Semakin Besar!
Advertisement
Bagaimana Seiya da Costa Lay bisa terpantau Indra Sjafri? Meskipun lahir di Jepang, ayahnya adalah orang asli Indonesia yang lahir di Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, Seiya da Costa Lay sudah cukup lama bermain untuk Arema FC, sehingga bakatnya terendus oleh insting tajam Indra Sjafri, pelatih Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2023.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Perlu Naturalisasi
Seiya da Costa Lay sejak awal sudah berstatus Warga Negara Indonesia (WNI). Ibunya orang asli Jepang, namun status WNI sudah didapatnya sejak lama.
Di Arema FC, Seiya baru dapat kesempatan bermain satu kali musim ini. Itupun sebagai pengganti, yakni saat melawan Persis Solo. Tapi Seiya turun pada menit 90 menggantikan Evan Dimas.
Pelatih Arema, Joko Susilo memberikan dua pesan kepada mantan anak buahnya di tim Akademi Arema tersebut.
"Seiya masih butuh pengalaman. Kalau punya pengalaman, dia sangat bagus. Untuk menembus SEA Games, ada dua hal yang harus dilakukan. Percaya diri dan kerja keras. Kalau itu dilakukan, saya yakin dia bisa," jelas pelatih yang akrab disapa Getuk ini.
Â
Advertisement
Karakter Bermain
Arema FC selalu terkenal memiliki gelandang petarung. Menariknya, Seiya bukan tipikal seperti itu, melainkan lebih mirip Evan Dimas.
Gaya bermainnya lebih tenang, sehingga seringkali kalah bersaing dengan pemain Arema FC lainnya sebut saja Jayus Hariono dan Renshi Yamaguchi. Untuk menggeser Evan Dimas pun butuh 'keajaiban'.
Cedera yang didapatnya pada 2021 juga membuat kariernya terhambat. Diketahui, Seiya memilih ke Jepang untuk melakukan pemulihan dan operasi.
Â
Pekerja Keras
Meski tenang di atas lapangan, karakter khas Jepang terlihat betul pada Seiya. Sekembalinya dari Jepang dan kembali ke Arema FC, pemain berusia 21 tahun ini rajin menambah porsi latihan.
Di mess, Seiya jadi yang paling rajin latihan di tempat gym. Selain itu, saat sore hari tidak ada sesi latihan, dia bermain bola sendiri di lapangan yang dekat dengan mess. Kini kerja kerasnya mulai membuahkan hasil.
Advertisement