Bola.com, Malang - Arema FC masih menikmati kemenangan 3-1 dari Persikabo 1973.
Namun, di balik kemenangan Minggu (19/3/2023) di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, ada pengalaman menegangkan yang didapatkan bek Arema, Rizky Dwi Febrianto, yakni saat dia menjalankan tugas sebagai algojo penalti pada menit 90.
Baca Juga
Advertisement
Untungnya, dia sukses menjalankan tugasnya dan membuat Arema unggul 2-1. Beberapa menit kemudian, Gian Zola menambah kemenangan menjadi 3-1.
Tapi, andaikan Rizky gagal mencetak gol dari penalti, bisa saja Arema FC hanya meraih hasil imbang, karena secara mental akan terpengaruh.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Eksekutor Utama
Bek berusia 26 tahun asal Jember itu memang ditunjuk sebagai eksekutor utama penalti Arema FC. Jika Rizky tidak siap atau absen, baru pemain lain seperti Ilham Udin Armaiyn dan Bagas Adi yang jadi eksekutornya.
“Saya sudah ditunjuk jadi eksekutor penalti. Dalam situasi kemarin, tekanannya sangat tinggi. Itu yang membuat saya berdebar sekali karena sudah lama Arema tidak menang. Kalau sampai tidak gol, selesai saya,” jawabnya.
Sebenarnya ini bukan kali pertama Rizky mencetak gol lewat penalti. Saat putaran pertama Liga 1 melawan Dewa United, dia juga mencetak gol lewat penalti. Namun kali ini beban yang dirasakannya lebih berat. Karena penalti yang dieksekusinya juga sudah memasuki akhir pertandingan.
“Setelah mengeksekusi penalti dan gol, saya langsung lega sekaligus lemas,” imbuhnya.
Advertisement
Lebih Mendebarkan Dibanding Penalti di Tarkam
Rizky menambahkan sebenarnya dia sudah sering jadi eksekutor penalti. Bahkan di turnamen antarkampung ketika dia pulang ke Jember. Di tempat kelahirannya, banyak digelar tarkam. Dia menggunakannya untuk jaga kondisi diluar kompetisi.
Baginya, mengeksekusi penalti di tarkam juga tak kalah mendebarkan. Jika sampai gagal, penonton akan marah dan bisa masuk lapangan.
“Waktu ngambil penalti di tarkam saja juga tegang. Karena ada risikonya. Tapi lebih menegangkan lagi waktu lawan Persikabo kemarin,” lanjutnya.
Intip Posisi Tim Favoritmu
Advertisement