Bola.com, Malang - Arema FC menjalani laga berat pada periode FIFA matchday Maret 2023. Singo Edan menjalani laga tunda pekan ke-18 BRI Liga 1 2022/2023 dengan menjamu Borneo FC di Stadion PTIK, Jakarta, Jumat (24/3/2023).
Seharusnya ini menjadi laga pertama Arema FC pada putaran kedua BRI Liga 1 2022/2023. Namun, pertandingan harus dijadwal ulang lantaran ketika itu tim berjulukan Singo Edan belum mendapatkan homebase di luar Jawa Timur.
Baca Juga
Advertisement
Arema FC memang tengah menjalani sanksi terusir setelah Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022. Sanksi itu harus dijalani Singo Edan hingga akhir musim ini.
Borneo FC lebih diunggulkan jika bicara kekuatan di atas kertas. Tim berjulukan Pesut Etam itu berada di papan atas klasemen BRI Liga 1, yaitu beada di peringkat keempat dengan 50 poin.
Sementara itu, Arema FC menempati peringakt ke-11 dengan 37 poin. Melihat jaraknya, sudah bisa dibayangkan betapa jauh keduanya.
Pada pertemuan pertama musim ini di Samarinda, Arema FC dihajar tiga gol tanpa balas. Namun, Arema FC tidak ingin dipandang sebelah mata. Mereka punya senjata yang bisa mengejutkan Borneo FC.
Intinya, performa Arema kini lebih membaik. Sudah ada perubahan setelah mengalami 3 kali pergantian pelatih kepala. Produktivitas gol yang selama ini macet juga mulai taratasi.Â
Bola.com merangkum ada 3 modal positif yang dimiliki Arema FC untuk menghadapi Borneo FC.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Baru Akhiri Paceklik Kemenangan
Arema FC sudah memutus masa paceklik kemenangan. Setelah 4 laga beruntun hanya dapat hasil imbang dan kalah, mereka akhirnya menang saat melawan Persikabo 1973, Minggu (19/3/2023). Kemenangan ini membuat semangat Ahmad Alfarizi dkk. kembali lagi.
Dalam pertandingan itu, pemain Arema mengejar kemenangan sampai menit akhir, di mana mereka mencetak dua gol di masa perpanjangan waktu. Ini yang diminta untuk dilakukan lagi saat melawan Borneo FC.
Meskipun menghadapi lawan yang lebih tangguh, diprediksi Singo Edan tidak akan minder. Arema juga punya pemain sarat pengalaman, seperti Evan Dimas, Ahmad Alfarizi, Dendi Santoso, dan lainnya.
Pemain Arema juga dapat tantangan meraih kemenangan beruntun karena mereka belum bisa melakukannya pada putaran kedua.
Sedangkan di putaran pertama, Arema sempat meraih 4 kemenangan beruntun. Selain itu, tentu mereka ingin membalas kekalahan telak yang dialami pada putaran pertama.
Sebenarnya Arema punya catatan apik melawan Borneo FC. Mereka sempat mengalahkan tim berjuluk Pesut Etam tersebut di Final Piala Presiden 2022.
Advertisement
Pertahanan Membaik
Â
Arema FC memang terseok-seok di papan tengah. Namun, untuk urusan pertahanan, tim ini masih tergolong tangguh. Singo Edan jadi tim ketiga dengan jumlah kebobolan paling sedikit.
Gawangnya baru kemasukan 32 gol, di bawah dua tim papan atas, PSM Makassar dan Persija Jakarta. Tim lain yang menyamai catatan kebobolan Arema adalah Madura United.
Jadi, dari segi pertahanan Arema sebenarnya bisa bersaing dengan tim papan atas.
Itu tak lepas dari kembalinya performa kiper asal Brasil, Adilson Maringa. Ditambah lagi kuarter lini belakang, Rizky Dwi, Sergio Silva, Bagas Adi dan Ahmad Alfarizi kembali bermain rapi.
Pertahanan yang tangguh sangat penting untuk melawan Borneo FC, karena tim asal Samarinda itu punya produktivitas gol tinggi. Penyerang mereka, Matheus Pato saat ini mengoleksi 20 gol. Bersama penyerang Persib, David da Silva, Matheus Pato jadi pemain tersubur BRI Liga 1 saat ini.
Tak hanya itu, Pato didukung pemain sepert Stefano Lilipaly, Jonathan Bustos, M. Sihran, Terens Puhiri dan masih banyak pemain berkualitas lainnya. Mereka jadi ujian tersendiri lini belakang Arema.
Jika mampu menghentikan produktivitas Borneo, Sergio Silva minimal sudah berkontribusi mengamankan 1 poin.
Â
Produktivitas Mulai Teratasi
Arema FC sampai saat ini masih jadi tim dengan produktivitas gol paling rendah di BRI Liga 1 2022/2023. Mereka baru mencetak 29 gol.
Namun, kelemahan ini bisa dibilang mulai teratasi karena di laga sebelumnya mereka berhasil mencetak 3 gol, yakni lewat Dedik Setiawan, Rizky Dwi dan Gian Zola. Artinya, semua lini bisa mencetak gol.
Arema sebenarnya mengandalkan striker asing, Abel Camara, sebagai predator kotak penalti. Namun, sampai saat ini striker asal Guinea Bissau itu baru mencetak 4 gol.
Saat melawan Persikabo 1973, striker 33 tahun itu ditarik keluar tanpa mencetak gol. Padahal Arema FC menang 3-1 dalam laga itu. Ini bisa jadi pertimbangan bagi tim pelatih Singo Edan untuk menurunkan opsi para striker lokal saat lawan Borneo FC.
Selain itu, pemain lini tengah dan belakang diberi kebebasan melakukan finishing ke gawang lawan jika memang punya peluang. Itu sebagai antisipasi jika lini depan Arema dapat pengawalan ketat dari pemain lawan.
Advertisement