Hasil FIFA Matchday: Bikin 3 Gol dalam 44 Menit, Timnas Indonesia Sukses Bungkam Burundi

Pertandingan baru berjalan enam menit, Yakob Sayuri berhasil merobek gawang Burundi. Bermula dari crossing Stefano Lilipaly dari sisi kiri, pergerakan Yakob tak terdeteksi bek lawan. Pemain asal PSM Makassar itu berhasil menanduk bola dan memperdaya kiper Burundi, Mutobora Fabien.

Indonesia hampir menggandakan keunggulan di menit 10. Kali ini Yakob yang mengirim crossing ke dalam kotak penalti. Giliran Lilipaly yang berhasil menanduk bola. Tapi Fabien bisa menepis bola.

Empat menit selanjutnya, gol kedua Indonesia benar-benar terjadi. Bermula dari tandukan Lilipaly yang ditepis kiper Burundi, Indonesia bisa memanfaatkan momentum itu. Rachmat Irianto memberikan assist kepada Dendy Sulistyawan yang berdiri bebas didepan gawang. Tanpa kesulitan Dendy membobol gawang Burundi.

Dua gol cepat yang diciptakan Indonesia memperlihatkan kolaborasi yang apik di lini depan. Selain itu, pertahanan Burundi juga terlihat panik. Mereka seperti belum siap menghadapi serangan cepat Indonesia.

Keberadaan Lilipaly sebagai penyerang sayap membuat serangan lebih tajam. Karena dia punya ketenangan dan akurasi umpan yang bagus. Kehadirannya juga menjadi komposisi baru di lini depan Indonesia.

Sebenarnya, Burundi bermain tidak buruk. Beberapa kali serangannya menembus pertahanan Indonesia. Namun, pemain belakang Indonesia tak memberikan ruang bagi striker Burundi untuk melakukan finishing.

Pertengahan babak pertama, tim asal benua Afrika itu mulai bisa mengendalikan permainan. Mussa Omar jadi pengatur serangan Burundi membuat pemain Indonesia merapatkan pertahanan.

Ketika mulai banyak bertahan, justru Indonesia bisa memaksimalkan sebuah peluang lewat tendangan sudut. Di menit 42, kiper Burundi, Fabien melakukan blunder. Dia keluar sarang untuk melakukan tepisan. Tapi bola jatuh didepan Rizky Ridho. Bek 21 tahun itu menyambutnya dengan tendangan yang membuat Indonesia unggul 3-0. Kedudukan ini bertahan hingga babak pertama usai.

Di paruh kedua, Indonesia melakukan penyegaran di lini tengah. Syahrian Abimanyu dimasukkan. Ada sinyal jika Indonesia ingin menguasai lini tengah. Karena Abimanyu kuat menahan bola dan bisa memberikan suplai bola matang ke depan. Sedangkan Burundi menurunkan dua pemain baru. Pemain bersaudara, Jospin Nshimirimana dan Ismail Nshimirimana.

Perubahan di kubu Burundi lebih dulu membuahkan hasil. Menit 50, Pacifique Niyongabire merobek gawang Indonesia lewat proses serangan balik yang cepat. Burundi memperkecil ketertinggalan menjadi 1-3. Di babak kedua, Burundi terlihat lebih agresif. Serangan yang dibangun juga lebih berbahaya.

Untuk meredam permainan Burundi, Indonesia coba menurunkan tempo. Jordi Amat yang jadi pembagi bola sejak dari daerah sendiri. Peran Abimanyu mengalirkan bola ke depan juga mulai berjalan. Ini membuat pertandingan lebih menarik. Karena dua tim bergantian melancarkan serangan.

Ketika laga menyisakan 10 menit, Burundi kembali menguasai permainan. Menit 84, Bonfils-Caleb Bimenyimana melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Syahrul Fadillah menepisnya, tapi aksi selanjutnya nyaris jadi blunder.

Bola tepisan yang melambung tinggi lepas dari tangkapan Syahrul. Untungnya defender Indonesia berhasil mengamankannya. Hingga peluit panjang dibunyikan wasit Razlan Jofri bin Ali, tidak ada gol tambahan yang tercipta. Sehingga Indonesia meraih kemenangan 3-1.

• Indonesia (5-2-3): Syahrul Fadillah (kiper); Asnawi Mangkualam, Rizky Ridho, Jordi Amat, Elkan Baggott, Pratama Arhan (belakang); Marc Klok, Rachmat Irianto (tengah); Yakob Sayuri, Dendy Sulistyawan, Stefano Lilipaly (depan).
• Pelatih: Shin Tae-yong.

• Burundi (4-3-3): Mutombora Fabien (kiper); Harerimana Rashid, Muhindo Collin, Abdoul Karim, Weymans Marco (belakang); Mussa Omar, Nduwarugira Christophe, Nzigamasabo Styve (tengah); Kanakimana Bienvenue, Niyongabire Pacifique, Shabani Hussein (depan).
• Pelatih: Ndayiragije Etienne.