Bola.com, Malang - Arema FC akan menjamu Bali United dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Senin (27/3/2023) malam WIB. Duel kedua tim juga merupakan laga tunda pekan ke-21.
Pertemuan Arema FC melawan Bali United diprediksi tetap sengit. Meskipun dua tim ini sudah tak punya peluang juara.
Baca Juga
Advertisement
Berbeda dengan musim lalu, kedua tim bersaing di papan atas. Sekarang kondisinya berbeda. Bali United ada di urutan 6, sedangkan Arema tercecer di posisi 11.
Namun kedua tim tak menjadikan laga ini sebagai formalitas di pengujung musim. Justru mereka menjadikannya batu lompatan untuk meraih target dari manajemen.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Misi Khusus
Arema FC dan Bali United sama-sama masih mengemban misi finis di posisi 5 besar. Bagi Bali United, hal itu tak terlalu sulit, karena mereka hanya berjarak 1 poin dari tim posisi 5, Madura United.
Sedangkan bagi Arema, target itu terasa tinggi. Karena Singo Edan punya jarak 11 poin untuk masuk lima besar. Itu harus dipangkas dalam 5 pertandingan sisa. Sebuah misi yang sulit. Meski demikian, Arema akan berupaya habis-habisan di laga ini, begitu juga dengan Bali United.
Dari pengamatan Bola.com, laga menjadi sengit setiap dua tim ini bertemu. Termasuk di tahun-tahun sebelumnya. Ada dua faktor yang jadi penyebabnya. Apa saja?
Advertisement
Materi Pemain Mentereng
Bali United dan Arema FC punya materi pemai mentereng. Bisa dibilang Bali United sedikit lebih unggul di putaran kedua. Materi pemainnya merata.
Baik inti maupun pengganti. Sedangkan Arema, putaran kedua kehilangan beberapa pemain sarat pengalaman. Seperti Hanis Sagara, Irsyad Maulana, Hasim Kipuw dan Adam Alis.
Tapi, Singo Edan masih punya Evan Dimas, M. Rafli, Dedik Setiawan, Dendi Santoso dan nama-nama lainnya. Mereka akan beradu dengan Ilija Spasojevic, Eber Bessa, M. Rahmat dan masih banyak pemain top milik Bali United.
Ego para pemain ternama itu jadi bumbu di lapangan. Mereka sama-sama tak mau kalah. Jadi, ada gengsi tersendiri diantara para pemain. Itu sudah hal wajar dalam sepakbola.
Ketika dua tim dengan materi pemain bagus bertemu, bukan hanya tehnik yang dipertontonkan. Tapi tensi permainan juga akan lebih tinggi.
Dendam Pramusim
Bisa dibilang Arema FC dan Bali United sangat sering bertemu. Terutama di awal Bali United membangun tim di tahun 2015 silam.
Waktu itu mereka masih bernama Bali United Pusam. Beberapa kali dua tim menjalani ujicoba dan terlibat di turnamen pra musim.
Ada satu hal yang bisa dibilang jadi sebuah 'dendam' pra musim, ketika Bali United dua kali menggelar turnamen mini. Yakni Bali Island Cup.
Tahun 2015 dan 2016, Arema selalu keluar sebagai juara. Mereka mengalahkan Bali United sebagai tuan rumah-nya. Wajar, waktu itu Bali United masih dihuni banyak pemain muda.
Tapi situasi ini berubah sejak tahun 2017, saat Bali United mulai jadi langganan papan atas. Mereka mempermalukan Arema dengan skor sangat telak. Bali United menang 6-1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar dan menjadi sebuah luka bagi Singo Edan.
Sampai sekarang itu jadi rekor kekalahan terbesar Arema dari Bali United. Meskipun dari keseluruhan head to head, Arema lebih unggul, tapi kekalahan tersebut masih membekas.
Sebagai informasi, Arema dan Bali United sudah bertemu 18 kali di semua ajang. Arema unggul dengan 10 kemenangan. Sedangkan Bali United baru menang 5 kali. Sisanya, 3 pertandingan berakhir imbang.
Advertisement