Sukses


BRI Liga 1: Tancap Gas di Awal Musim, Lalu Tertatih-tatih, Ada Apa dengan Borneo FC?

Bola.com, Jakarta - Di awal musim BRI Liga 1 2022/2023, Borneo FC tampak sangat perkasa. Bersama PSM dan Madura United, klub asal Samarinda ini sempat bergantian menguasai puncak klasemen sementara.

Bahkan, saking moncernya, penampilan Pesut Etam (julukan Borneo FC) tak pernah terlempar dari posisi lima besar klasemen. Performa di tiap pertandingan nyaris tanpa cacat.

Kombinasi pemain lokal dan asing menjadikan Borneo FC bakal menjadi kuda hitam dalam perebutan gelar juara musim ini. Apalagi ada Matheus Pato yang sangat subur dalam urusan mencetak gol.

Namun di tengah perjalanan Borneo FC mulai terseok-seok. Jika diamati ada beberapa faktor penyebab performa Stefano Lilipaly dkk. terus merosot. Pamor Borneo FC pun direbut Persija dan Persib.

Jelang akhir musim ini, Borneo FC makin sulit bangkit untuk bersaing ke tangga juara. Berikut tiga fakta biang keladi runtuhnya kedigdayaan Borneo FC.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Kurang Sabar

Dua musim terakhir pemberhentian pelatih kepala selalu jadi isu utama di internal tim. Diawali kabar mengejutkan mundurnya Mario Gomez musim lalu.

Kasus serupa terulang lagi musim ini. Dimana Milomir Seslija tiba-tiba juga bercerai dengan tim milik Nabil Husein tersebut. Padahal secara permainan tim dan prestasi, saat itu Borneo FC baik-baik saja karena masih ada di zona tiga besar papan atas.

Alih-alih memperbaiki tim, kehadiran pelatih baru asal Brasil, Andre Gaspar makin menjauhkan Borneo FC dari rivalitas mahkota juara. Setelah target juara seolah lepas, tim dengan warna kebesaran oranye ini mengalihkan misi bertahan di posisi lima besar.

Dan, sosok Pieter Huistra pun didatangkan dari Belanda. Namun eks Direktur Teknik Timnas Indonesia 2016 ini tak bisa sekonyong-konyong menyulap prestasi Borneo FC.

Di tengah kebingungan ini, manajemen sempat mengistirahatkan Manajer Tim Dandri. Meski akhirnya Dandri kembali bergabung dalam di akhir musim ini, tapi nasi sudah menjadi bubur.

Dari gejolak di posisi nakhoda tim ini, tampaknya Borneo FC kurang sabar menjalani sebuah proses kematangan skuad.

3 dari 5 halaman

Perombakan Gagal

Di tengah kegundahan dibutuhkan kejernihan akal dalam mengambil sebuah keputusan. Namun itu seakan tak dimiliki top manajemen di Borneo FC.

Setelah pelatih dianggap gagal, maka sorotan berikutnya adalah kinerja pemain. Jika dari hasil evaluasi kemerosotan tim karena banyak kebobolan, maka pemain belakang harus jadi korban.

Ini yang mengejutkan. Borneo FC bikin kejutan lagi memutus kerjasama dengan Javlon Guseynov. Padahal pemain asal Uzbekistan ini telah empat musim setia menjadi palang pintu pertahanan.

Entah bermaksud menyegarkan skuad atau penurunan performa Guseynov, Borneo pun mengikat bek tengah asal Brasil, Julio Cesar. Padahal Borneo FC juga memulangkan Ambrizal Umanailo untuk menambah garang sisi penyerangan.

Tampaknya selain kurang sabar, faktor konsistensi permainan juga jadi kendala utama. Dia kelemahan ini yang akhirnya dimanfaatkan Persija dan Persib untuk menyingkirkan Borneo FC dari rivalitas the big three.

4 dari 5 halaman

Target Bisa Lepas

Sebagai pelatih baru, Pieter Huistra masih butuh memahami karakter dan kualitas anak asuhnya. Dengan sisa pertandingan tak begitu banyak di akhir musim, berat bagi Huistra menyulap Borneo FC seperti di awal musim.

Pengalihan target juara menjadi bertahan di posisi lima besar rasanya juga cukup berat bagi Borneo FC. Peringkat tiga besar hampir pasti jadi milik PSM, Persib, dan Persija.

Dengan peta seperti ini, maka rangking lima besar tinggal menyisakan dua slot saja. Meski saat ini Borneo FC bertengger di urutan keempat, namun tak menutup kemungkinan kursi ini bakal direbut Bali United dan Madura United yang juga berambisi di zona papan atas.

Borneo FC masih butuh kesabaran dan konsistensi bersama Pieter Huistra. Pertanyaannya, apakah jika Huistra gagal memenuhi target itu akan dilengserkan seperti Milomir Seslija dan Andre Gaspar? Jika itu dilakukan, maka Borneo FC harus membangun tim lagi dengan gonta-ganti pelatih.

5 dari 5 halaman

Intip Posisi Tim Favoritmu di BRI Liga 1 Musim Ini

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer