Bola.com, Martapura - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, siap pasang badan untuk melindungi para pemainnya setelah digasak Barito Putera pada laga tunda pekan ke-20 kompetisi BRI Liga 1 2022/2023.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Demang Lehman, Martapura, Minggu (26/3/2023) itu, PSIS Semarang memang dipaksa gigit jari setelah tumbang dengan skor 0-3 dari Barito Putera.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Dua gol pertama yang dicetak tuan rumah tak terlepas dari kesalahan para pemainnya. Yang pertama, Meru Kimura gagal mengantisipasi bola silang di area kotak penalti.
Kesalahan ini pun sukses dimaksimalkan Eksel Runtukahu untuk menjebol gawang Mahesa Jenar. Sedangkan gol kedua yang dilesakkan Gustavo Toncantis juga berawal dari kesalahan Ray Redondo dalam mengirimkan operan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pelatih Siap Bertanggung Jawab
Gilbert Agius menegaskan bahwa dirinya siap bertanggung jawab penuh atas kekalahan ini. Dia pun bersedia untuk pasang badan membela para pemainnya yang melakukan kesalahan.
Terlepas dari catatan buruk Mahesa Jenar yang belum menang pada delapan laga terakhir, eks-pelatih Timnas Malta U-21 itu akan terus berjuang hingga akhir musim.
“Saya berada di sini untuk membela para pemain saya. Kekalahan pada pertandingan ini menjadi tanggung jawab saya,” kata Gilbert Agius dalam sesi konferensi pers pascalaga, Minggu (26/3/2023).
“Terlepas dari hal itu, saya memastikan bahwa saya akan terus berjuang hingga akhir musim ini,” imbuhnya.
Advertisement
Bela Pemain Muda
Krisis pemain yang dialami Mahesa Jenar memang memaksa Gilbert Agius menurunkan mayoritas pemain muda pada laga melawan Barito Putera ini.
Misalnya, skema tiga bek sejajar melibatkan tiga pemain muda, yakni Bayu Mohammad Fiqri, Meru Kimura, dan Brandon Scheunemann.
Juru taktik asal Malta itu mengatakan, para pemain muda PSIS masih membutuhkan bimbingan untuk berkembang. Oleh karena itu, kesalahan ini diharapkan bisa menjadi pembelajaran berharga bagi mereka.
“Jadi, kami harus menerima bahwa para pemain muda kami melakukan kesalahan. Sebab, semua pemain di dunia ini juga bisa melakukan kesalahan,” ujarnya.
“Oleh karena itu, kami harus membela para pemain muda dan membantu mereka agar bisa mendapatkan kepercayaan diri untuk laga selanjutnya,” imbuhnya.
Kesalahan Jadi Hukuman
Dua kesalahan yang dilakukan para pemain PSIS tersebut memang cukup fatal. Sebab, karena kecerobohan di area pertahanan, mereka harus menerima hukuman dua gol.
Menurut Gilbert Agius, situasi ini memang cukup wajar terjadi dalam sepak bola. Setiap kesalahan yang dilakukan pemain akan menghasilkan konsekuensi.
“Ya, inilah sepak bola. Gol bisa tercipta ketika pemain yang bagus mampu memaksimalkan peluang menjadi gol, atau ketika pemain lawan melakukan kesalahan,” ujarnya.
Advertisement