Bola.com, Solo - Bos Persis Solo, Kevin Nugroho, memberikan tanggapan soal tawaran yang diajukan kepada pemain Timnas Indonesia U-20, Zanadin Fariz, yang ingin dibawa menuju klub Eropa.
Tawaran tersebut datang dari Arya Pradana Budiarto. Dia mengaku sebagai salah satu pihak yang membawa Barnabas Sobor ke Riteriai, klub yang berkompetisi di Divisi Satu Liga Lithuania.
Baca Juga
Zanadin Fariz Siap Hadapi Latihan Keras Ala Shin Tae-yong Jelang Piala AFF 2024: Tak Mau Buang Kesempatan Bela Timnas Indonesia
BRI Liga 1: Produktivitas Gol Persis Solo Miris, Zanadin Fariz Tetap Tebar Ancaman untuk Malut United
Situasinya Kritis, Persis Solo Keberatan Lepas Zanadin Fariz ke TC Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
Advertisement
Menariknya, tawaran itu disampaikan Arya Pradana kepada Kevin Nugroho melalui sebuah cuitan di Twitter, alih-alih melalui jalur resmi melalui surat penawaran untuk klub.
"Mas, saya mau membawa Zanadin Fariz ke Latvia atau Lithuania. Gimana, ya?" tulis Arya Pradana melalui akun Twitternya, @Sportdoctorapb.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ogah Lepas Jika Hanya Gengsi
Kevin Nugroho pun mengarahkan Arya untuk bersurat secara resmi kepada manajemen Persis Solo, alih-alih sekedar menawar melalui Twitter.
Namun, Kevin juga mengisyaratkan Persis enggan melepas pemain secara cuma-cuma ke luar negeri apabila hanya dilakukan atas dasar gengsi semata.
"Ya, tinggal bersurat/email saja. Di Persis, tidak ada pemain keluar negeri buat gengsian. Kalau di sana enggak main, mending enggak usah," tulis Kevin membalas tawaran tersebut.
"Kamu bukan glory hunter yang mengirim pemain keluar biar gengsi naik. Memang agak beda sama klub lain. Soal Transfer atau loan fee bisa dibicarakan. Terima kasih," imbuhnya.
Â
Advertisement
Syarat Lepas Pemain ke Luar Negeri
Kevin juga menjelaskan Persis Solo akan mematok sejumlah syarat untuk melepas pemain mudanya ke luar negeri. Hal tersebut berdasarkan pengalaman yang didapat dari diskusi dengan agen pemain.
Menurutnya, transfer pemain harus memastikan aspek kejelasan. Terutama berkaitan dengan asal usul klub, menit bermain yang didapat, rencana karier untuk pemain, hingga besaran biaya transfer.
"Sempat ngobrol dengan beberapa agen tentang mengirim pemain ke luar negeri. Yang pertama, klubnya jelas. Kedua, menit bermainnya jelas," tulisnya.
"Lalu, rencana karier ke depan juga jelas. Development fee juga jelas. Ini bukan mempersulit, tetapi demi kebaikan semua pihak," ia melanjutkan.
Â
Lebih Baik dari Level ASEAN atau Asia
Menurut Kevin, pesepak bola muda Indonesia lebih baik mengawali karier abroad-nya bersama klub-klub yang berasal dari kawasan Asia Tenggara atau Asia.
Meniti karier di luar negeri bukanlah hal yang mudah bagi pemain muda. Mereka juga harus dipastikan bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya jika memutuskan untuk abroad.
"Lebih baik bermain di ASEAN atau Asia dahulu biar mendapat jam terbang. Pemain juga belajar hidup di luar negeri, daripada kaget tiba-tiba nanti jauh dari mana-mana," tulis Kevin.
Â
Advertisement
Tawaran yang Diragukan
Meskipun demikian, ada banyak sekali pihak yang meragukan tawaran dari Arya Pradana tersebut. Hal ini tak terlepas dari rekam jejaknya di masa lalu.
Ketika itu, Arya sempat menjadi perbincangan publik karena mengaku sebagai dokter tim yang bertugas bersama Real Madrid. B
ahkan, beberapa media nasional sempat mencabut pemberitaan terkait Arya Pradana, karena pengakuannya tak bisa diverifikasi lebih lanjut.
Simak Posisi Klub Favorit Kamu di Bawah Ini:
Advertisement