Bola.com, Gianyar - Rencana Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 dipastikan gagal total. Padahal persiapan sudah mulai dilakukan sejak terpilih sebagai tuan rumah pada 2019.
Tidak sedikit dana dari APBN yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia demi kesuksesan Piala Dunia U-20 2023. Anggaran tersebut dikeluarkan paling banyak untuk melakukan revitalisasi enam stadion yaitu Stadion Jakabaring Palembang, Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo, dan Stadion Ngurah Rai.
Baca Juga
Advertisement
Seperti yang terjadi di Stadion I Wayan Dipta, markas klub Bali United. Stadion Dipta bahkan hingga sekarang masih dalam tahap renovasi tahap kedua meskipun Piala Dunia U-20 2023 batal terlaksana.
Contohnya pengerjaan penjahitan rumput sintetis di Stadion Dipta yang dilakukan oleh SISGrass, masih dikerjakan sampai saat ini. Itu sebabnya meskipun sudah Indonesia gagal menjadi tuan rumah, Bali United masih tetap menjadi tim Musafir.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Segera Kembali Pulang
Bali United akan menyelesaikan BRI Liga 1 2022/2023 yang tinggal menyisakan tiga pertandingan terakhir. Dalam sisa 3 pertandingan terakhir, Serdadu Tridatu masih berada di Stadion Maguwoharjo, Sleman karena pengerjaan rumput yang belum rampung.
“Rumputnya belum selesai,” terang Media Officer Bali United Alexander Maha Putra Oemanas.
Advertisement
Sempurnakan hingga Tuntas
Hingga Jumat (31/3/2023), pengerjaan di Stadion Dipta masih dilakukan. Penanggung Jawab Stadion Kapten I Wayan Dipta I Ketut Suantika yang diwawancarai menjelaskan jika tahapan pengerjaan masih 75 persen.
“Kondisi di Stadion Dipta sudah 75 persen. Hanya perlu tahapan finishing saja. Pagar sudah diperkuat, CCTV juga sudah terpasang termasuk tempat layer sudah dipasang juga,” terang pria yang akrab disapa Rojak tersebut.
Proses pengerjaan tetap dilakukan setelah berdiskusi dengan Kementerian PUPR. Menurutnya, proses renovasi Tetap berjalan sesuai kontrak.
“Tidak elok kalau proyek ini ditinggalkan begitu saja. Jadinya kan merusak lapangan. Jadi kami bersyukur proyek ini Tetap berjalan,” imbuhnya.
Tutup Musim di Rumah Sendiri
Sebentar lagi proyek renovasi tahap kedua di Stadion Kapten I Wayan Dipta rampung. Dengan dibatalkannya Piala Dunia U-20 2023, secara logika Bali United seharusnya bisa menggunakan Stadion Dipta untuk 3 laga tersisa.
Namun hingga sekarang hal tersebut belum bisa dilakukan karena proses sulam rumput masih dilakukan. Rojak memiliki keinginan agar laga terakhir Serdadu Tridatu di BRI Liga 1 2022/2023 menghadapi PSIS Semarang, bisa digelar di Stadion Dipta.
“Harapan saya mudah-mudahan Pemkab Gianyar bisa membantu kami melalui Pak Bupati Gianyar. Melawan PSIS Semarang kan pertandingan terakhir Bali United sebagai tuan rumah,” tutupnya.
Advertisement