Bola.com, Jakarta - Ketua PSSI, Erick Thohir, belum mau membicarakan kans Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023, setelah FIFA mencoret Peru.
Beberapa hari setelah mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, kini FIFA resmi membatalkan Piala Dunia U-17 2023 yang sedianya digelar di Peru, Senin (3/4/2023) malam WIB.
Baca Juga
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Tuntaskan Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 12 Poin: Ada Bonusnya
Naturalisasi Ole Romney Dikebut, Erick Thohir Undang FIFA dan AFC Saksikan Pertandingan Timnas Indonesia Vs Bahrain
Setelah Dikritik Erick Thohir dan Shin Tae-yong, 2 Pemain Timnas Indonesia Ini Tampil Ngosek saat Melindas Arab Saudi
Advertisement
Dalam sebuah pernyataan resmi, FIFA menyebut keputusan menyesakkan ini dibuat menyusul diskusi panjang dengan Federasi Sepak Bola Peru.
"FIFA dengan menyesal telah mencabut hak tuan rumah Peru untuk Piala Dunia U-17 2023 setelah diskusi ekstensif antara FIFA dan Federasi Sepak Bola Peru (FPF)," bunyi pernyataan FIFA.
Rumor pun berkembang, apakah Indonesia punya peluang untuk menjadi tuan rumah pengganti.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Fokus Melobi FIFA soal Sanksi
Piala Dunia U-17 2023 akan tetap digelar sesuai jadwal, yakni November hingga Desember 2023. Saat ini, FIFA tengah mencari pengganti Peru.
Erick Thohir, dalam pertemuan dengan awak media di Hotel Shangrila, Jakarta, pada Senin (3/4/2023) malam, memilih untuk fokus melobi FIFA mengenai sanksi setelah Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
"Ini masih ada sanksi, pengalaman saya sebagai yang sudah paham dengan sepak bola internasional, di Inter Milan soal Financial Fair Play. Saya punya hubungan dekat dengan Gianni Inffantino (Presiden FIFA). Akan tetapi tidak semudah itu, tetap dihukum klub saya, pemain dikurangi, tak bisa register. Ada prosesnya. Jadi ya tidak semudah itu," katanya.
"Ketika saya datang ke sini, menyamakan persepsi. Yang saya jelaskan hari ini proses," lanjutnya.
Pada hari yang sama Erick berangkat menuju Paris untuk bersua sejumlah petinggi FIFA. Ia bakal melakukan lobi agar Indonesia terhindar terkena sanksi karena gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. "Setahap demi setahap. Fokus utama menghindari sanksi terlebih dahulu."
Advertisement
Mungkinkah?
Hampir empat tahun lamanya Indonesia mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Kini semua yang sudah dipersiapkan matang berakhir sia-sia.
Indonesia harus gigit jari lantaran FIFA selaku induk organisasi sepak bola dunia mencopot status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Penyebabnya karena penolakan masif dari sejumlah kalangan terkait keikutsertaan Timnas Israel U-20 di turnamen tersebut.
Indonesia dirumorkan bakal mengisi status tuan rumah Piala Dunia U-17. PSSI, di sisi lain, menepis kabar tersebut.
"Ada-ada saja. Surat resmi pembatalan drawing masih kita tunggu," kata Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga ketika dikonfirmasi jurnalis, seperti dinukil dari Liputan6.com, Senin (27/3/2023).
Peru Tak Siap
FIFA tidak puas dengan infrastruktur yang telah disiapkan Peru, dalam hal ini terkait kesiapan stadion dan lain sebagainya.
"Langkah itu dilakukan mengingat ketidakmampuan negara tuan rumah memenuhi komitmennya untuk melengkapi infrastruktur yang dibutuhkan untuk menggelar turnamen."
"Meskipun hubungan kerja yang sangat positif antara FIFA dan FPF, telah ditentukan bahwa sekarang tidak ada cukup waktu untuk mengamankan investasi yang diperlukan dan menyelesaikan pekerjaan yang diperlukan dengan pemerintah Peru sebelum tanggal dimulainya turnamen," lanjut pernyataan FIFA.
Advertisement