Bola.com, Jakarta - Perjuangan PSM Makassar saat bertamu ke markas PSIS Semarang pada laga pekan ke-33 kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 tak akan didampingi oleh pelatih kepalanya, Bernardo Tavares.
Bernardo Tavares harus menjalani sanksi setelah mendapatkan kartu kuning pada laga sebelumnya saat PSM Makassar melawan Madura United. Sebagai gantinya, Juku Eja akan didampingi oleh Paulo Renato.
Baca Juga
Advertisement
Asisten pelatih yang membantu Bernardo ini pun merasa kecewa dengan situasi ini. Sebab, kartu kuning yang diberikan oleh wasit diberikan tanpa alasan yang jelas.
“Orang yang seharusnya memberikan keterangan di sesi konferensi pers ini ialah Coach Bernardo Tavares,” kata Paulo Renato dalam sesi konferensi pers, Rabu (5/4/2023).
“Namun, dia mendapatkan kartu kuning pada laga sebelumnya. Menurut pendapat saya, kartu kuning yang diberikan oleh wasit ini terasa sangat ganjil,” lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pelatih Berhak Sampaikan Protes
Paulo Renato mengatakan, kartu kuning yang diberikan untuk Bernardo Tavares terasa kurang adil. Sebab, pelatih kepala PSM Makassar ini hanya ingin menyampaikan keberatannya terhadap keputusan wasit.
Menurutnya, pelatih memiliki hak untuk berbicara kepada siapa pun saat mendampingi timnya di pinggir lapangan, termasuk mengungkapkan protes terhadap keputusan wasit yang dirasa janggal
“Saat saya menanyakan kepada wasit soal alasan keputusan ini, dia mengatakan bahwa Coach Bernardo mendapatkan kartu kuning karena berbicara terlalu banyak,” katanya.
“Ini adalah sepak bola. Bagi saya, situasi seperti ini cukup membingungkan. Sebab, seorang pelatih kepala memiliki hak untuk berbicara langsung kepada pemain ataupun berbicara untuk menyampaikan protes jika ada sesuatu yang salah,” imbuhnya.
Advertisement
Kartu Kuning
Pelatih asal Portugal ini juga menyebut, ada sederet keputusan janggal yang diambil oleh Thoriq Alkatiri pada laga Madura United melawan PSM Makassar. Salah satunya yakni pelanggaran keras yang dilakukan Esteban Vizcarra terhadap Ananda Raehan.
Namun, Thoriq tak memberikan peringatan apa pun terhadap pelanggaran ini. Berbagai kejanggalan ini masih ditambah kartu kuning yang diberikan untuk Bernardo Tavares.
Padahal, menurut Renato, tidak ada kata-kata kasar yang disampaikan oleh Bernardo saat melayangkan protes.
Tidak Adil?
Itulah sebabnya, ia merasa kartu kuning tersebut kurang memenuhi asas keadilan.
“Kartu kuning yang diberikan kepada Bernardo sangat lah tidak adil. Karena kesalahan yang dilakukan wasit dan membuat pelatih kepala tidak bisa hadir di sini, saya rasa ini tidak sangat adil,” ujarnya.
“Sangat tidak adil jika Bernardo dikartu kuning tanpa alasan yang jelas. Padahal, dia tidak bersikap kasar. Dia juga tidak mengatakan kata-kata kasar terhadap wasit,” ia menambahkan.
Advertisement