Sukses


Soal Polemik Wisma PSIM, Kepala BPKAD Kota Yogyakarta: Tenggat Waktu Sampai Akhir April 2023

Bola.com, Yogyakarta - Polemik Wisma Soeratin yang ditempati PSIM Yogyakarta dan kabarnya akan disegel oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Yogyakarta rupanya masih belum menemui titik terang.

Padahal sudah sebulan lamanya persoalan tersebut mencuat. Kepala BPKAD Kota Yogyakarta, Wasesa mengatakan tenggat waktu pengambilan keputusan terkait aset Pemkot Yogyakarta itu paling lambat sampai akhir April 2023.

"Ini masih tahap negosiasi. Tenggat waktunya sampai akhir bulan April ini. Kelihatannya lanjut ke perjanjian, ini masih proses administrasi," kata Wasesa.

Wasesa menjelaskan, sampai saat ini memang belum ada keputusan apapun. Sebab, pihaknya masih terus bernegosiasi dan mencari solusi terbaik dengan manajemen PSIM Yogyakarta.

Lebih lanjut, Wasesa menuturkan dari pertemuan sebelumnya antara BPKAD dengan PT PSIM Jaya yang menaungi PSIM Yogyakarta, kemungkinan besar kesepakatan akan berlanjut dengan sewa menyewa.

"Kesepakatan awal mau sewa, tetapi masih dalam pembahasan detailnya untuk saat ini," paparnya.

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Rencana Penyegelan Wisma PSIM

Sebelumnya pada awal Maret 2023 lalu Wisma PSIM Yogyakarta kabarnya akan disegel atau ditutup sementara oleh BPKAD Kota Yogyakarta. Penyegelan karena pengelola wisma tersebut belum membayar uang sewa sekitar Rp 350 juta.

Ini sekaligus untuk menindaklanjuti Temuan Pemeriksaan Badan Pemeriksaan Keuangan RI (BPK RI) Perwakilan DIY tanggal 27 Februari 2023, serta berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi menjelaskan selama ini pemanfaatan aset wisma PSIM memang belum ada hitam di atas putih dengan PT PSIM Jaya.

Nah, apabila perkara tersebut rampung, maka PT PSIM Jaya akan memiliki legal formal untuk menggunakan aset tersebut.

"Saat ini kami masih koordinasi, sudah ada pendekatan untuk hitam di atas putih dengan PSIM untuk ada perjanjian kerjasama sama. Akan tindak lanjut dalam waktu dekat dengan pemegang manfaat, jadi kita buat perjanjian kerjasama," ujar Sumadi.

"Apabila kalau memang tidak bisa menyelesaikan, memang akan kami kosongkan. Kalau sekarang masih dirembug," sambungnya.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Berharap Harga Sewa Turun

Chief Executive Officer (CEO) PSIM Yogyakarta, Bima Sinung Widagdo berharap persoalan pemanfaatan Wisma Soeratin yang terletak di Jalan Mawar, Baciro, Kota Yogyakarta cepat rampung.

Pun demikian diharapkan pula ada kesepakatan terbaik terkait penyesuaian harga sewa bangunan yang berdiri di atas lahan Sultan Ground tersebut.

Bima Sinung menegaskan, PSIM berkeinginan tetap bisa menempati Wisma Soeratin karena nilai historis yang besar bagi tim berjulukan Laskar Mataram tersebut. Meski begitu, pihaknya berharap harga sewa Wisma Soeratin tidak mencapai Rp 350 juta per tahun.

"Intinya bergerak ada komitmen untuk mencari solusi. Lebih ke nilainya yang belum sepakat. Kami baru ajukan biaya-biaya yang pernah kami lakukan untuk merenovasi wisma itu," ucapnya beberapa waktu lalu.

"Minta keringanan ini yang masih dibuka, negosiasi dengan etikad baik pengurangannya barapa," lanjut eks CEO Sulut United tersebut.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer