Bola.com, Jakarta - Indonesia bisa bernafas lega karena pembangunan tempat pemusatan latihan (training center) di Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak akan terpengaruh sanksi dari FIFA. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, memastikan proses pembangunan terus berjalan.
Indonesia mendapatkan sanksi FIFA setelah gagal menyelenggarkan Piala Dunia U-20 2023. Sanksi yang diberikan FIFA berupa pembekuan dana bantuan dari program Program FIFA Forward 3.0. sebesar 5,6 juta dolar AS atau setara Rp86,4 miliar.
Baca Juga
Timnas Indonesia Dipastikan Tetap Bisa Menjamu Bahrain di SUGBK pada Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Erick Thohir Maklum Ranking FIFA Timnas Indonesia Melorot: Tidak Apa-Apa, Sudah Diprediksi saat Turunkan Pemain Muda di Piala AFF 2024
PSSI Cari Pelapis Maarten Paes di Timnas Indonesia, Intip-Intip Emil Audero: Apalagi Kalau Lolos ke Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Advertisement
Dana tersebut awalnya ingin digunakan PSSI untuk membangun tempat pemusatan latihan di IKN. Menurut Arya Sinulingga, PSSI akan meyakinkan FIFA bagaimana transformasi sepak bola Indonesia terus berjalan yang satu di antaranya dengan pembangunan infrastruktur.
"Kalau TC IKN yang pasti soal pendanaan itu, kan sanksi itu kami harus meyakinkan FIFA, bahwa transformasinya jalan, salah satunya infrastruktur. Nah, TC itu termasuk," kata Arya Sinulingga dalam acara buka puasa bersama PSSI Pers, Selasa (11/4/2023) sore WIB.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pencairan Bertahap
Arya Sinulingga juga memastikan, dana untuk pembangunan dari TC di IKN tetap akan dicairkan oleh FIFA. Namun, pencairan dana akan dilakukan secara bertahap.
FIFA disebut Arya Sinulingga hanya akan mencairkan dana setelah melihat proses pembangunan. FIFA ingin diyakinkan oleh PSSI bahwa pembangunan tetap berlangsung.
"Jadi kalau misalnya ada progres, itu baru akan bisa kita ajukan kepada FIFA. Jadi tidak ada masalah, yang pasti setiap ada progres kita ajukan. Jadi kita ajukan ke FIFA setiap prosesnya," ucap Arya Sinulingga.
Advertisement
Momentum Kebangkitan
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, juga mengucapkan syukur atas sanksi ringan yang diterima Indonesia. Menurut Erick, kejadian ini memberikan kebahagiaan buat seluruh masyarakat Indonesia.
"Alhamdulillah kita bisa diberikan kesempatan kembali oleh FIFA untuk bermain. Apalagi di SEA Games. Tentu hal ini sangat membahagiakan buat kita semua," ucap Erick Thohir.
"Kita bisa kembali menyiapkan timnas secara serius. Tentu ini upaya kerja kita bersama, bukan individu saya saja, tetapi semua exco, pelatih, pemain, semua masyarakat sepak bola Indonesia yang terus berjuang untuk harga diri kita," tegas Erick Thohir.
Sebuah Pembelajaran
Erick Thohir berharap, kartu kuning dari FIFA ini menjadi pembelajaran dan berkah untuk sepak bola Indonesia. Agar ke depan sepak bola Indonesia terus berbenah pada semua sektor.
"Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepak bola bersama FIFA," ucap Erick Thohir.
"Dengan sanksi ini, kita tidak dikasih kartu merah, tapi kartu kuning sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini," tegas Erick Thohir.
Advertisement