Bola.com, Jakarta - Format pertandingan play-off untuk slot wakil Indonesia di kualifikasi Liga Champions Asia yang diperebutkan juara BRI Liga 1 2021/2022, Bali United, dan juara BRI Liga 1 2022/2023, PSM Makassar, diubah oleh PT Liga Indonesia Baru (PT LIB). Hal itu memancing pelatih Bali United, Stefano Cugurra, untuk angkat bicara.
Awalnya laga antara Bali United dan PSM Makassar itu menggunakan format single match di tempat netral. Namun, kini berubah menjadi skema home and away seperti yang diutarakan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Ferry Paulus.
Baca Juga
BRI Liga 1: Persebaya Nyaman di Puncak Klasemen, Madura United Raih Kemenangan Kedua
Hasil Lengkap BRI Liga 1 Hari Ini: Madura United Akhiri Rentetan 6 Kekalahan Beruntun, Persebaya Kukuh di Puncak Setelah Bungkam Borneo FC
Perbandingan Serdadu Madura United Vs Bali United di BRI Liga 1: Lini Tengah yang Jadi Kunci
Advertisement
Perubahan format play-off disebut karena pihak kepolisian tidak memberikan izin pertandingan pada 18 April 2023 karena berdekatan dengan momentum Idulfitri.
Stefano Cugurra sebelumnya setuju dengan sistem single match yang dibuat oleh PT LIB di tempat netral. Bahkan pelatih Bali United yang karib disapa oleh Teco itu ingin bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, yang sudah berstandar AFC.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Enggan ke Parepare, Tak Harus di Dipta
Namun, setelah mendengar kabar perubahan format menjadi home and away, pelatih yang berhasil tiga kali menjuarai Liga 1 itu keberatan dan terkesan mencoba menolak usulan format tersebut.
Teco bahkan mempertanyakan apakah Stadion BJ Habibie di Parepare yang menjadi markas PSM Makassar berstandar AFC.
"Kami harus ke Parepare? Saya tidak setuju. Apakah stadion di sana sudah lolos standar AFC? Menurut saya untuk tim yang akan bermain di Liga Champions Asia dan Piala AFC, harus melakukan play-off di tempat yang netral serta bermain di stadion dengan kualitas AFC," tegas Teco.
Menurut Teco, banyak stadion yang sudah layak dan memenuhi standar AFC di Indonesia. Teco pun menegaskan bahwa tidak menjadi keharusan pertandingan itu digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, kandang Bali United, karena itu bukanlah lokasi yang netral.
Selain itu, ada kemungkinan stadion itu masih belum bisa digunakan karena dalam tahap renovasi oleh Kementerian PUPR. Kebetulan kontrak kerja renovasi tahap kedua yang seharusnya digunakan untuk Piala Dunia U-20 2023 itu baru berakhir pada Juni 2023.
Advertisement
Cukup Satu Laga
Jika melihat peluangnya, memang kesempatan untuk memenangkan pertandingan akan lebih besar jika ada dua momen, atau memainkan dua leg pertandingan.
Namun, Teco tetap tak menginginkannya. Sebaliknya, dengan sistem single match, menurutnya pertandingan akan lebih sengit dan menarik.
"Satu pertandingan saja sudah cukup. Lebih cepat dan lebih ketat," tegas pelatih Bali United itu.
Belum Bisa Pastikan Momentum Latihan Perdana
PT LIB sudah menetapkan Bali United dan PSM Makassar akan berduel merebut tempat di babak kualifikasi Liga Champions Asia pada Mei 2023. Namun, Teco masih belum bisa menjelaskan kapan Ilija Spasojevic dkk. memulai latihan perdana.
“Kami menunggu surat resmi. Kapan ada surat resmi, baru kami bisa menyusun rencana kembali berlatih,” bebernya singkat.
Hal ini juga terkait kontrak pemain. Teco menegaskan jika sudah ada pembicaraan dengan pemain-pemain incaran dan pemain yang habis kontrak pada April 2023.
“Kalau masalah ini, tanyakan ke manajemen. Yang saya tahu, pemain yang selesai kontrak sudah bertemu dengan manajemen. Waktu ada pemain yang sudah memperpanjang kontrak, saya pikir tidak ada masalah,” tutupnya.
Advertisement