Bola.com, Jakarta - Arema FC mengakhiri BRI Liga 1 2022/2023 di urutan 12 klasemen. Kekalahan telak 0-3 dari Bhayangkara FC di laga terakhir Jumat (14/04/2023) di Stadion PTIK, Jakarta Selatan membuat mereka gagal masuk 10 besar.
Hasil ini menyamai catatan buruk sebelas tahun silam. Yakni di era awal dualisme kompetisi 2011/2012. Tim berjulukan Singo Edan ini finish di urutan 12.
Baca Juga
Advertisement
Posisi yang sama ketika Arema terseok-seok dengan materi pemain seadanya di ISL 2012. Karena skuat juara mayoritas membela Arema yang berkompetisi di IPL.
Harusnya, prestasi Arema saat ini bisa lebih baik. Mereka punya materi pemain lebih mentereng. Ada Evan Dimas, Adilson Maringa, Dedik Setiawan dan lainnya. Tapi masalah teknis dan non-teknis mendera.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tragedi Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan yang membuat mereka jadi tim musafir. Lalu ada pemain kunci yang cedera panjang seperti Kushedya Hari Yudo. Serta melempemnya performa striker asing, Abel Camara.
Musim ini, Arema jadi tim Jawa Timur dengan posisi terendah di klasemen. Mereka di bawah Madura United, Persebaya Surabaya bahkan Persik Kediri.
"Kalau saya, tidak puas. Tapi banyak pengalaman yang harus diambil oleh pengurus, pemain dan pelatih. Kalau mau membangun tim musim depan jauh lebih bagus, pengalaman musim ini bisa dipakai,” saran pelatih Arema, Joko 'Getuk' Susilo.
Advertisement
Beberapa Faktor Harus Dibenahi
Dia menyebutkan ada beberapa faktor yang harus dibenahi. Seperti kedalaman skuad dan fisik pemain. Karena kondisi dua hal tersebut membuat Arema tidak layak berkompetisi.
"Sudah kami sampaikan sebelumnya. Tim ini tidak cukup untuk mengarungi kompetisi musim depan. Baik secara teknik hingga kedalaman tim. Sangat memprihatinkan,” keluh Joko Susilo.
Sebenarnya, di awal musim Arema membentuk kedalaman tim yang lebih bagus dibandingkan tahun sebelumnya. Tapi ternyata hal itu belum merata.
Mereka terlalu banyak menumpuk pemain sayap. Selain itu, kualitas pemain beberapa posisi dianggap tidak seimbang.
"Sekarang tugas saya sudah selesai. Rapor pemain sudah disiapkan. Pertandingan melawan Bhayangkara ini semua terlihat lebih jelas apa yang harus diperbaiki,” tegas mantan pelatih Persik Kediri itu.
Yuk Lihat Peta Persaingan
Advertisement