Bola.com, Jakarta - Pelatih Lebanon U-22, Miguel Moreira, menyebut pemainnya tersiksa saat menghadapi Timnas Indonesia U-22 pada laga uji coba internasional, Jumat (14/4/2023). Para pemain disebut berjibaku dengan kondisi jet lag dan kepasanan.
Menurut Miguel Moreira, para pemain mengalami jet lag karena belum bisa menyesuaikan dengan waktu Indonesia. Maklum, Lebanon tiba di Jakarta tepat tiga hari sebelum laga yakni pada Rabu (12/4/2023).
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, perbedaan kondisi cuaca juga menjadi mimpi buruk buat Lebanon. Situasi itulah yang membuat Lebanon tak bisa menunjukkan penampilan terbaik pada awal pertandingan melawan Timnas Indonesia U-22.
"Kami mengalami jet lag dan juga iklim tropis di sini. Jadi cukup berbeda dengan di Lebanon," kata Miguel Moreira.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Alami Kesulitan
Berbagai cara sudah dilakukan pelatih Miguel Moreira agar para pemain bisa nyaman menghadapi Timnas Indonesia U-22. Namun, semuanya berlangsung sulit sepanjang laga.
"Sejak latihan di Indonesia, kami berusaha melakukan aklimatisasi karena sadar pada 30 menit sampai 40 menit pertama laga akan sangat sulit," ujar Miguel Moreira.
"Terutama dengan temperatur dan kelebaban udara. Jadi, kami mempersiapkan itu. Akan tetapi, nyatanya kami tetap kesulitan. Pemain kesulitan bermain di sini," tegas pelatih asal Portugal itu.
Advertisement
Tetap Menang
Pada laga tersebut, Lebanon harus tertinggal lebih dulu melalui gol bunuh diri yang dilakukan Ali Al Rida Ismail pada menit ke-61. Namun, setelah itu Lebanon berhasil bangkit dengan membalikkan keadaan.
Lebanon mencetak dua gol dalam enam menit melalui Mahdi Sabbah (90') dan Mohammed Naser (90+6'). Hingga laga usai, tak ada gol lagi yang terjadi dalam laga tersebut.
"Kedua tim sangat antusias dan juga atmosfer stadionnya. Ini kemenangan yang sulit diraih bagi kami," kata Miguel Moreira.
Takjub dengan Atmosfer SUGBK
Selain itu, Miguel Moreira juga takjub dengan atmosfer yang ditunjukkan suporter Timnas Indonesia U-22 di SUGBK. Meskipun hanya berisi 2 ribuan orang, namun Miguel menyebut itu merupakan pengalaman yang bagus.
"Stadion tidak terlalu penuh, akan tetapi tetap menjadi pengalaman bagus buat pemain dan saya untuk berada di sini," ucap Miguel Moreira.
"Saya merasa orang-orang Indonesia sangat menyukai sepak bola. Seperti yang saya katakan sebelumnya, dalam 10 tahun ke depan Indonesia akan memiliki liga yang bagus," ujar pelatih 38 tahun itu.
Advertisement