Bola.com, Jakarta - Madura United seperti mengalami mimpi buruk putaran kedua BRI Liga 1 2022/2023. Mereka lagi-lagi kehabisan bensin selepas awal musim yang terbilang luar biasa.
Fachruddin Aryanto dkk. muncul sebagai pesaing utama dalam perebutan gelar BRI Liga 1 2022/23. Start mencengangkan atas Barito Putera dan Persib Bandung jadi gambaran kekuatan mereka.
Baca Juga
Advertisement
Di laga perdana, Madura United tanpa ampun membantai Barito Putera dengan skor telak 8-0. Tetapi, angka penuh di markas Persib yang membuat mereka tak lagi diremehkan tim lawan.
Awal hebat itu mau tak mau membuat lawan lebih waspada saat menghadapi mereka. Pertahanan gerendel jadi solusi untuk mereduksi keganasan lini serang yang dipimpin penyerang gaek, Alberto Goncalves.
Kemenangan dengan skor minimalis mulai akrab didapatkan Madura United. Walau begitu, mereka masih memapu mengakhiri putaran pertama di posisi tiga besar.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mimpi Buruk di Bursa Transfer
Jeda paruh musim seharusnya dimanfaatkan untuk menambal kelemahan yang terlihat. Tetapi klub berjuluk Laskar Sape Kerrap itu justru melakukan blunder di bursa transfer.
Pedro Henrique yang terbilang cukup produktif dilepas ke Persikabo 1973. Demikian pula kekuatan di pos bek kanan yang limbung setelah Birrul Walidain dibiarkan hengkang ke Persija Jakarta.
Keluarnya dua pemain itu tak diikuti dengan strategi transfer yang tepat. Mereka justru merekrut pemain yang tak sesuai kebutuhan.
Madura United memang mendapatkan Taufik Hidayat dari Persija. Tapi mengontrak penyerang sayap, Kwabena Appiah-Kubi jelas bukan solusi yang diharapkan Fabio Lefundes yang kala itu masih berada di kursi pelatih.
Cedera parah yang menimpa sang kapten, Fachruddin Aryanto juga tak diimbangi dengan transfer 'mewah'. Mereka hanya mampu mendaratkan Hasyim Kipuw dan Otavio Dutra yang tersisih di klub mereka sebelumnya.
Advertisement
Loyo di Kandang Sendiri
Bursa transfer yang amburadul berimbas besar pada kekuatan mereka. Keseimbangan yang buruk ditambah beberapa pemain pilar yang off perform membuat mereka kehilangan cengkeraman.
Kekalahan di kandang sendiri jadi sumber malapetaka. Bukannya menghadirkan neraka untuk tim tamu, mereka justru secara cuma-cuma memberi tiga angka untuk lawan.
Kekalahan beruntun dari Persib Bandung, Persik Kediri dan Persebaya Surabaya tak terhindarkan. Kebangkitan semu atas Persikabo 1973 hingga PSS Sleman tak mampu menyelamatkan musim mereka.
Puncaknya, tentu saat mereka kedatangan PSM Makassar. Mereka membiarkan sang tamu berpesta juara di kandang mereka.
Bukan Kali Pertama
Kehabisan bensin di putaran kedua seperti yang dialami Madura United musim ini, sejatinya bukan kali pertama. Mereka kerap kehilangan arah selepas putaran pertama yang gemilang.
Di musim 2017, mereka menampilkan permainan menghibur yang membawa mereka menjadi juara paruh musim. Tetapi absensi sejumlah pilar membuat mereka oleng jelang akhir musim.
Pun demikian saat musim 2019 silam. Dengan skuad bertabur bintang hingga dijuluki Los Galacticos Indonesia, mereka justru terperangkap di posisi lima besar.
Advertisement
Rencana Musim Depan
Manajemen Madura United belum memperlihatkan pergerakan apapun di bursa transfer. Mereka masih adem ayem di depan publik selagi beberapa klub lain meresmikan kehadiran pemain baru.
Untuk saat ini, kehadiran pelatih baru seharusnya jadi fokus utama. Sembari mempertahankan sejumlah pilar yang bermain oke sepanjang musim kemarin.
Tetapi sayangnya, beberapa pemain pilar sudah lepas dari dekapan mereka. Reva Adi Utama dan Kadek Raditya dikabarkan merapat ke Persebaya Surabaya. Pun demikian dengan Miswar Saputra yang sudah berpamitan lewat akun Instagram pribadinya.
Tengok Posisi Klub Jagoanmu di Klasemen Akhir BRI Liga 1
Advertisement