Bola.com, Sleman - Marian Mihail mengungkapkan alasan menerima pinangan PSS Sleman. Tantangan dan keseriusan manajemen menjadi faktor utama Marian berlabuh ke klub berjulukan Super Elang Jawa tersebut.
"Saya terkesan dengan proyek klub yang ambisius dan serius. Jadi saya memilih PSS Sleman bukan tanpa alasan," ujar pelatih asal Rumania itu pada Jumat (28/4/2023).
Advertisement
Pelatih berusia 64 tahun itu mengaku sempat mendapat tawaran dari beberapa klub. Selain dari Asia, tawaran juga datang dari Timur Tengah.
"Saya menolak tawaran dari Timur Tengah dan Asia. Dan memilih Sleman," ujarnya.
Adapun satu klub yang juga tertarik menggunakan jasa Marian adalah Perak FC asal Malaysia. Menurut mantan CEO Perak FC, Muhammad Yunus, Marian menolak tawaran untuk posisi Direktur Teknik pada 2022 lalu.
Ini menjadi kali pertama Marian Mihail berkarier di kompetisi Liga Tanah Air. Meski begitu, pada Januari 2019 dia sempat dikaitkan dengan PSM Makassar.
Pada tahun yang sama Marian juga diminati Terrenganu FC dari Malaysia. Namun, kini akhirnya Mihail merapat ke Indonesia dan menerima pinangan PSS Sleman.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berpengalaman
PSS Sleman resmi menunjuk Marian Mihail sebagai head coach untuk kompetisi musim 2023/2024. Marian resmi diperkenalkan manajemen Laskar Sembada pada Kamis (27/4/2023).
Menangani PSS Sleman, Marian akan dibantu oleh beberapa nama di staf kepelatihan, di antaranya tiga asisten pelatih, yaitu Bertrand Crasson, Ansyari Lubis, dan Washiyatul Akmal.
Kemudian, Gabriel Dumitrescu sebagai analyst specialist, pelatih kiper Dragos Plopeanu, dan asisten pelatih kiper Amiruddin. Adapula pelatih fisik Kartono Pramdhan.
Penunjukan Marian Mihail sebagai pelatih tak terlepas dari segudang pengalaman dan prestasi mentereng di kancah sepak bola. Dia dianggap layak untuk menukangi tim Super Elang Jawa pada musim depan.
Berikut sederet prestasi Marian Mihail selama berkarier di dunia kepelatihan. Simak ulasannya di bawah ini.
Advertisement
Jadi Pelatih Kepala sejak 1996
Setelah memperoleh lisensi kepelatihan profesional Rumania, Marian kemudian berspesialisasi di sekolah sepak bola Prancis Clairefontaine. Dia mengenyam pendidikan di bawah Direktur Teknik Prancis Gerard Houlier, juga dosen seperti Arsene Wenger.
Pada 1996 Marian memulai karier kepelatihan di Sportul Studentesc Bucharest. Sportul merupakan mantan klubnya saat masih aktif menjadi pemain.
Setahun melatih, dia dinobatkan sebagai pelatih muda terbaik, menyusul pencapaian luar biasa bersama klub dan pendekatan kepelatihan yang inovatif.
Sabet Gelar Juara Liga Rumania dan Piala Super
Pada Oktober 1999, Marian melanjutkan karier sebagai Direktur Teknik (Dirtek) Steaua Bucharest, klub sepak bola tersukses di Rumania yang pernah menjuarai Liga Champions 1985/1986.
Selama ia menjabat Dirtek, Steaua sukses memenangkan dua trofi bergengsi, yakni juara Liga Rumania dan Piala Super Rumania pada musim 2000-2001.
Berkat pencapaian luar biasa ini membuat kariernya makin melesat. Marian kemudian meninggalkan Rumania untuk bergabung dengan klub papan atas Al Qrdaha asal Suriah dan Al Ryadh di Liga Pro Saudi.
Advertisement
Memegang Lisensi UEFA Pro Sejak 2005
Saat ini, pelatih bernama lengkap Marian Cucchiaroni Mihail itu memegang lisensi UEFA Pro. Lisensi tertinggi sepak bola Eropa itu didapat sejak 2005 silam.
Pada 2004 Marian Mihail memutuskan kembali ke Eropa untuk mengambil lisensi kepelatihan UEFA Pro. Dia mengambil kursus kepelatihan sembari bekerja sebagai penasihat teknis di federasi sepak bola Rumania.
Setelah mengantongi lisensi tersebut, Marian lantas kembali ke Timur Tengah untuk melanjutkan karier kepelatihannya. Dia bergabung dengan beberapa tim raksasa, termasuk pemenang Piala AFC 2004 Al Jaish, Al Jahra Kuwait dan Al Wahda Abu Dhabi.
Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Rumania
Jabatan Dirtek kembali diemban Marian Mihail pada medio 2011-2014. Kala itu dia dipercaya menjadi Direktur Teknik federasi sepak bola Rumania.
Terpilihnya Marian sebagai Dirtek bukan tanpa alasan. Menurut UEFA.com, dia dianggap sosok yang paling mumpuni untuk merestrukturisasi dan membentuk identitas baru sepak bola Rumania kala itu.
Pengalaman dan kemampuannya di kancah sepak bola internasional dinilai sangat tepat untuk mengangkat citra negara.
Marian menjalani kontrak sebagai direktur teknik hingga 2014. Selepas itu, dia pindah ke Irak untuk bergabung dengan tim papan atas Zakho.
Setelah meninggalkan posisinya tersebut, dia lantas kembali merajut karier di klub. Pada akhir 2017 Marian Mihail ditunjuk sebagai head coach tim papan atas Vietnam, FLC Than Hoa.
Selain berlaga di Liga Vietnam, klub tersebut juga bermain di Kualifikasi Liga Champions Asia dan Piala AFC.
Advertisement
Instruktur Kepelatihan Federasi Rumania
Petualangannya di dunia sepak bola terus berlanjut. Pada 2019, pelatih kelahiran 7 Mei 1958 itu menjabat instruktur teknis dan dosen untuk kursus lisensi Pro UEFA di federasi Rumania.
Jangan lupa Rumania tidak hanya memiliki pemain sepak bola top dunia, tetapi juga pelatih sukses di daratan Asia. Sosok yang dimaksud yakni Razvan Lucescu.
Razvan Lucescu merupakan mantan rekan setim Marian Mihail yang memenangkan Liga Champions Asia 2019 bersama Al Hilal dan Cosmin Olaroiu di Liga Super China 2020.
Yang pasti, hadirnya Marian Mihail akan memberikan warna tersendiri bagi persepakbolaan Indonesia. Sederet pengalaman bersama tim-tim besar Asia dan Eropa jadi nilai plus ketika menukangi tim kebanggaan wong Sleman tersebut.
"Pelatih yang sarat pengalaman baik pada saat bermain dan sebagai pelatih ini sudah melalang buana di Eropa, Timur Tengah, Vietnam, termasuk pernah menjabat sebagai Direktur Teknik Tim Nasional Rumania," ujar Komisaris Utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Rachmat Makkasau.
"Menurut saya, Marian mempunyai sesuatu yang spesial dengan pengalamannya di dunia sepak bola dan hal tersebut akan membawa PSS bersaing di musim berikutnya," lanjutnya.