Bola.com, Surabaya - Ketua Asprov PSSI Jawa Timur, Ahmad Riyadh, berencana menggelar turnamen pramusim jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2023/24 yang bakal dimulai Juli mendatang.
Sebelumnya, PSSI dan PT LIB selaku operator memastikan turnamen pramusim tahunan, Piala Presiden, tidak akan digelar. Mereka mempersilakan klub menyusun sendiri agenda pemanasan.
Baca Juga
Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, PSSI: Pemain Sudah Tampil Maksimal
Skuad Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Diproyeksikan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games 2025
Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir Jadi Pelatih Striker Timnas Indonesia setelah Tersingkir dari Piala AFF 2024
Advertisement
Pria yang juga berprofesi sebagai advokat itu menyebut konsep ini bakal dibawa pada kongres tahunan PSSI pada akhir Mei nanti. Pihaknya siap mengeksekusi hal tersebut jika mendapat lampu hijau dari PSSI pusat.
“Kalau kami dapat slot dari pusat dan pihak keamanan mendukung, kami akan buat pertandingan setingkat dengan Piala Gubernur dulu," ungkapnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Undang Klub Luar Jawa Timur
Mantan manajer Persida Sidoarjo itu mengatakan pihaknya menanti keputusan kapan Liga 1 dan Liga 2 2023/2024 sebelum menentukan peserta turnamen.
Mereka ingin nantinya turnamen ini bukan hanya jadi ajang pemanasan klub-klub kasta tertinggi. Melainkan klub dari divisi yang lebih rendah.
Dengan kekuatan sepak bola di Jatim, bukan tidak mungkin turnamen ini akan menarik animo dari klub lain. Baik di luar Jatim maupun dari mancanegara.
"Ini untuk pra musim, hitung-hitung pemanasan buat klub yang ada di Jawa Timur. Plus kalau bisa dari luar Jatim atau dari Malaysia,” jelasnya.
Advertisement
Digelar di GBT
Riyadh menilai turnamen pramusim ini akan memberikan dampak positif. Tak hanya klub dan pemain, tetapi juga pihak keamanan yang mencoba mengimplementasikan hasil evaluasi pasca Tragedi Kanjuruhan.
Untuk itulah, Asprov PSSI Jatim berencana menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo sebagai venue utama. Markas Persebaya Surabaya itu telah bersolek meski akhirnya gagal menggelar Piala Dunia U-20.
“Kami akan berkoodinasi dengan Pemerintah Kota Sursbaya terkait fasilitas. Apakah mengijinkan atau tidak stadion ini digunakan pasca gagalnya Piala Dunia U-20," ucapnya.
"Tetapi seharusnya bisa karena kegiatan ini adalah nilai plus juga untuk masyarakat Surabaya dan sekitarnya,” tandas Riyadh.