Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 meraih hasil apik dalam tiga laga awal Grup A SEA Games 2023. Tim Garuda Muda menekuk Filipina, Myanmar dan Timor Leste, dan mencetak 11 gol tanpa kebobolan.
Pencapaian tersebut memperlihatkan Timnas Indonesia U-22 belum menemukan lawan sepadan di Grup A. Pasalnya, tim seperti Vietnam, Thailand, Singapura, dan Malaysia berada di Grup B.
Baca Juga
Timnas Indonesia U-22 Panggil Justin Hubner, Ivar Jenner, hingga Rafael Struick untuk Piala AFF 2024: Demi Regenerasi dan Tingkatkan Skill!
Jadwal Timnas Indonesia Selanjutnya Setelah Bungkam Arab Saudi: Sampai Jumpa Maret 2025, Eh tapi Jangan Lupa Piala AFF 2024
Shin Tae-yong Panggil Striker Muda PSS Hokky Caraka ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
Advertisement
Namun, di sisi lain materi pemain Indonesia tergolong merata. Pelatih Tim Garuda Muda, Indra Sjafri, membuat kedalaman tim ini sangat bagus. Ditambah beberapa pemain yang sudah punya pengalaman di SEA Games sebelumnya, 2021 di Vietnam.
Ada tujuh pemain yang sebelumnya membela Tim Merah-Putih di SEA Games 2021. Meski tidak semua menjadi starter, secara mental pemain lebih matang. Selain itu, para pemain ini bisa menularkan pengalaman kepada rekan-rekannya.
Lantas seperti apa rapor pemain tersebut pada fase grup SEA Games 2023? Bisa dibilang tidak semua pemain dapat catatan bagus, karena hanya beberapa yang jadi pemain inti.
Selain itu, pelatih Indra Sjafri juga sering melakukan rotasi. Mengingat jadwal pertandingan Timnas Indonesia U-22 cukup padat. Berikut ini performa tujuh alumni SEA Games 2021 yang tampil pada tahun ini.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ernando Ari
Ernando jadi starter dalam dua laga awal Timnas Indonesia U-22 di Grup A, yakni saat melawan Filipina dan Myanmar. Kiper asal Persebaya Surabaya itu tampil apik.
Meski gawangnya tak banyak diancam pemain lawan, kiper berusia 21 tahun tersebut beberapa kali bisa menggagalkan serangan lawan.
Dia belum kebobolan dalam dua laga tersebut. Tahun ini bisa dibilang Ernando sedang on fire. Bersama Persebaya di Liga 1, dia juga bermain bagus. Momentum itu terbawa ke SEA Games.
Hanya saja pada laga melawan Timor Leste, posisinya dirotasi. Adi Satryo diturunkan sebagai starter. Namun, bukan berarti Ernando sedang tidak fit atau performanya menurun. Rotasi dilakukan karena jadwal pertandingannya hanya berjarak dua hari.
Â
Advertisement
Rizky Ridho
Posisinya tak tergantikan sebagai palang pintu Timnas Indonesia U-22. Dia juga menjabat kapten tim. Tiga pertandingan, pemain yang baru pindah ke Persija Jakarta itu memberikan ketenangan di lini belakang Tim Garuda Muda.
Seperti biasanya, Rizky tampil disiplin saat mengawal penyerang lawan. Namun, sesekali dia maju ke depan ketika Indonesia mendapatkan kesempatan lewat tendangan sudut. Gawang Indonesia belum kebobolan juga berkat kontribusi bek asal Surabaya tersebut.
Pernah tampil di SEA Games edisi sebelumnya dan bermain dengan timnas senior, dia tampak lebih tenang. Tak banyak kesalahan yang dilakukan, sehingga tim lawan dibuat frustrasi menembus pertahanan Timnas Indonesia U-22.
Â
Alfeandra Dewangga
Dia tak lagi bermain sebagai stopper. Pelatih Indra Sjafri memberikan posisi gelandang bertahan di SEA Games 2023. Dalam tiga pertandingan, Dewangga selalu menjadi pilihan utama. Dengan perannya di lini tengah, sang pemain bisa memutus serangan lawan sebelum mendekati kotak penalti.
Selain itu, ada kontribusi lain yang diperlihatkan Dewa. Pemain asal PSIS Semarang itu kerap mengirimkan umpan jauh yang akurat. Ini jadi senjata Timnas Indonesia U-22 untuk melakukan serangan balik.
Ada beberapa gol Indonesia yang bermula dari umpan jauh Dewa. Padahal di klub, dia lebih sering jadi stopper. Namun, nalurinya saat membantu serangan masih ada.
Â
Advertisement
Marselino Ferdinan
Marselino adalah satu di antara pemain paling penting di Timnas Indonesia U-22. Marselino merupakan otak serangan sekaligus pemecah kebuntuan.
Pemain berusia 18 tahun itu sudah mencetak dua gol, yakni ke gawang Filipina dan Myanmar. Dia jarang bermain penuh 90 menit.
Namun bukan berarti performanya menurun pada babak kedua. Ini dilakukan Indra Sjafri agar stamina Marselino tetap prima pada laga selanjutnya. Kontribusinya selalu dibutuhkan setiap pertandingan.
Bisa dibilang dia jadi pemain yang tampil konsiten bersama Alfeandra Dewangga dan Rizky Ridho. Maklum, Marselino Ferdinan merupakan gelandang serang terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini, karena masuk timnas senior.
Â
Witan Sulaeman
Dalam tiga pertandingan Grup A, Witan selalu jadi pilihan utama di sayap kiri. Namun, performanya bisa dibilang belum memuaskan. Pemain asal Persija Jakarta itu seperti belum menemukan permainan terbaik.
Dia juga belum mencetak gol di SEA Games kali ini. Beda cerita dengan SEA Games edisi sebelumnya. Witan sempat bersaing di daftar top skorer sejak fase grup. Waktu itu, Witan sudah mengoleksi tiga gol saat penyisihan grup.
Performa Witan sepertinya sedang menurun. Sama seperti saat membela Persija di Liga 1. Namun, pemain kidal itu tetap menjadi andalan karena segudang pengalamannya bermain di kompetisi Eropa.
Â
Advertisement
Rio Fahmi
Di posisi bek kanan, Rio Fahmi sudah dua kali dapat kesempatan sebagai starter. Pemain muda terbaik Liga 1 2022/2023 itu tampil lumayan.
Namun, dia masih bersaing dengan Bagas Kaffa untuk posisi itu, karena kualitas dua pemain tersebut tak beda jauh. Kendati begitu, ini sudah jadi peningkatan bagi Rio Fahmi.
Pada edisi sebelumnya, dia lebih banyak jadi cadangan. Agresivitas dan kecepatan jadi nilai lebih pemain asal Persija Jakarta tersebut. Dia rajin membantu serangan dan cepat saat menutup celah di sektor kanan pertahanan Indonesia.
Â
Irfan Jauhari
Penyerang sayap milik Persis Solo itu tak pernah jadi pilihan utama di SEA Games 2023. Namun, dia sempat menciptakan satu gol ketika melawan Filipina. Saat masuk, Irfan membuat serangan Indonesia kembali tajam.
Dia punya punya kecepatan dan daya juang tinggi di lapangan. Tak hanya itu, Irfan tak jarang turun membantu pertahanan ketika Indonesia dapat tekanan.
Bisa dibilang peran Irfan Juhari kali ini sedikit berubah. Pada edisi sebelumnya, dia dipasang sebagai striker utama.
Namun, perubahan posisi ini sejalan dengan perannya di klub. Irfan lebih sering jadi penyerang sayap. Dia lebih cocok menjalankan tugas tersebut. Meskipun saat didepan gawang, dia masih punya insting sebagai striker murni.
Advertisement