5 Mesin Gol yang Tajam di Liga 1 2022 / 2023: Nama-nama Kejutan Tampil Ganas

Ilija Spasojevic menjaga statusnya sebagai bomber lokal tersubur musim lalu. Pemain naturalisasi asal Montengro itu berhasil mempersembahkan 17 gol dalam 27 penampilan di kompetisi Liga 1 2022/23.

Catatan ini memang sedikit menurun ketimbang musim sebelumnya saat ia mengantarkan Bali United meraih back-to-back juara. Kala itu, Spaso, julukan akrab Spasojevic, menorehkan 23 gol.

Namun, penurunan itu tak lepas dari menit bermainnya yang berkurang. Ia terpaksa meninggalkan rekan-rekannya di Bali United lantaran mendapatkan panggilan negara untuk memperkuat Indonesia di Piala AFF 2023.

Satu nama baru muncul ke permukaan di kompetisi musim lalu. Ramadhan Sananta menyumbangkan 11 gol saat membawa PSM Makassar juara.

Kemunculan pemuda berusia 20 tahun itu memang tak busa diprediksi. Ia dihadirkan sebagai pelapis Everton Nascimento yang sejatinya tak kalah moncer darinya.

Tetapi pemain asal Kepulauan Riau itu selalu mampu menjawab kepercayaan pelatih walau hanya sebentar. Hasilnya, ia kini dipercaya sebagai penyerang utama di Timnas Indonesia U-22 pada ajang SEA Games 2023.

Nama selanjutnya yang tak kalah mengejutkan dalam daftar ini adalah Alberto Goncalves. Pemain berusia 42 tahun itu masih sanggup mencetak 10 gol di kompetisi Liga 1 2022/23.

Usia yang tak lagi muda memang membuat fisiknya cepat terkuras. Tetapi itu diimbangi dengan pengalaman dan instingnya yang masih tetap terjaga.

Penempatan posisi yang baik memudahkannya mencetak banyak gol. Ia bahkan tercatat sebagai pencetak gol tertua di kompetisi elit tanah air.

Keberadaan Dendy Sulistyawan di daftar ini ibarat sebuah mukjizat. Sebab di putaran pertama, ia hanya sanggup mencetak dua gol.

Tetapi peruntungannya berubah seturut perubahan di lini depan Bhayangkara FC. Kehadiran Matias Mier dan Alex Martins membuat keganasannya di muka gawang lawan jadi tak terkendali.

Alhasil, tujuh gol berhasil dibuatnya hanya di paruh kedua saja. Tak heran bila panggilan Timnas kembali menyapanya tahun ini.

Nama terakhir di posisi lima besar juga tak kalah mengejutkan. Dicap sudah habis, Dedik Setiawan justru membuktikan bila anggapan itu salah besar.

Cedera yang kerap mendera membuatnya gagal tampil di level optimal dalam beberapa tahun belakangan. Tetapi fisiknya yang semakin membaik berdampak pada ketajamannya.

Catatan sembilan gol yang dibuatnya musim lalu seharusnya bisa jauh lebih banyak. Tetapi sayangnya, ia masih dilanda inkonsistensi dalam melepas tembakan.