Bola.com, Jakarta - Dua penjaga gawang Timnas Indonesia U-22, Ernando Ari dan Adi Satryo, mendapatkan pembagian tugas yang adil dari Indra Sjafri pada fase penyisihan Grup A SEA Games 2023.
Pasalnya, Ernando Ari dan Adi Satryo sama-sama mendapatkan dua kali kesempatan bermain bersama Timnas Indonesia U-22. Ernando, misalnya, tampil pada laga kontra Filipina dan Myanmar, sedangkan Adi bertugas pada duel melawan Timor Leste dan Kamboja.
Baca Juga
Terinspirasi Timnas Indonesia, Malaysia Makin Getol Cari Pemain Keturunan
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Jika melihat statistik, sebetulnya kedua penjaga gawang ini tak terlalu mendapatkan ancaman yang berarti. Itulah sebabnya, skuad Garuda Muda sempat mencatatkan tiga laga tanpa kebobolan di fase grup.
Sayangnya, catatan tiga nirbobol ini gagal dilanjutkan pada laga pamungkas melawan Kamboja. Kelengahan barisan pertahanan Timnas Indonesia U-22 harus dibayar mahal dengan gol yang dicetak Sin Sovannmakara (45+2’).
Terlepas dari satu gol ini, penampilan dua kiper ini sudah cukup memuaskan meski tingkat ancamannya masih terhitung minim karena lawan yang dihadapi. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kecolongan Satu Gol
Situasi yang dihadapi Timnas Indonesia U-22 saat kebobolan dari laga kontra Kamboja sebetulnya tak begitu berbeda dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya di fase penyisihan Grup A.
Sebab, setidaknya ada total sembilan tembakan yang dilesakkan oleh anak asuh Keisuke Honda. Tiga di antaranya memang tepat sasaran alias shots on target dan ada satu yang berhasil dikonversi menjadi gol.
Terlepas dari satu gol itu, performa Adi Satryo memang cukup istimewa. Sebab, ia sempat berhasil menggagalkan eksekusi penalti Lim Pisoth. Setelah aksi gemilang ini, kiper asal PSIS Semarang itu harus ditandu keluar karena mengalami cedera.
Â
Advertisement
Minim Ancaman dari Lawan
Pada laga kontra Timor Leste, misalnya, skuad Garuda Muda juga diserbu sembilan tembakan. Tiga di antaranya tepat sasaran. Namun, pada laga ini Adi Satryo tampil klinis dengan menciptakan tiga penyelamatan.
Situasi yang tak jauh berbeda terjadi pada laga kontra Myanmar. Sepanjang laga, Indonesia digempur delapan tembakan yang menghasilkan empat shots on target. Kali ini, Ernando tampil gemilang dengan menghalau seluruhnya.
Adapun pada laga pertama melawan Filipina, ancaman yang dihadapi sangat minim. Hanya ada satu tembakan tepat sasaran yang mengancam gawang Timnas Indonesia U-22.
Paling Sedikit Kebobolan di Fase Grup
Jika mempertimbangkan kualitas lawan yang dihadapi di fase grup, minimnya jumlah gol yang bersarang di gawang Timnas Indonesia U-22 memang tak begitu mengagetkan.
Dari empat laga, anak asuh Indra Sjafri hanya sekali kebobolan dan membukukan tiga catatan cleansheet. Jumlah ini membuat Garuda Muda menjadi tim yang paling minim kebobolan di fase penyisihan.Â
Sebagai informasi, Thailand dan Vietnam yang tampil begitu superior di Grup B pun sudah sama-sama dua kali kebobolan dari tiga pertandingan.
Advertisement