Bola.com, Denpasar - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra ikut mengomentari langkah PSSI yang akan menerapkan teknologi VAR di putaran kedua Liga 1 2023/2024. Wacana ini diutarakan oleh Ketum PSSI Erick Thohir beberapa waktu lalu.
VAR menjadi salah satu program prioritas dari Erick Thohir setelah ia menjabat sebagai Ketum PSSI. Stefano Cugurra setuju dengan penerapan VAR, namun masih dalam beberapa catatan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut pelatih yang karib disapa Teco tersebut, penggunaan VAR bagus namun menjadi kurang efektif karena bisa memakan waktu yang cukup lama. Apa yang diucapkan Teco bukan tanpa alasan.
Ia melihat kasus yang terjadi di Brasil.
"Di Brasil banyak yang tidak suka pakai VAR karena mengambil keputusan terkadang lama," ucap Teco.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kualitas Wasit
Di samping itu, ia ingin agar penerapan VAR bisa dibarengi dengan klualitas wasit serta petugas VAR yang mumpuni.
Termasuk masalah komunikasi didalamnya. Menurut Teco, semua harus mengambil keputusan yang cepat, tepat, dan teliti.
"Tapi saya pikir semua tergantung nanti siapa yang punya keputusan di VAR nanti," tutur dia.
"Juga komunikasi harus bagus sama wasit buat tidak hilang beberapa menit waktu pertandingan," tambahnya.
Adaptasi perlu dilakukan agar penerapan VAR tepat sasaran. Bukan hanya adaptasi dari wasit, tetapi juga bisa diterima oleh pemain, pelatih, dan suporter.
"Ini teknologi baru untuk Indonesia meskipun sudah diterapkan di negara lain seperti Eropa. Semua pasti butuh waktu buat adaptasi sama hal yang baru di sepak bola. Jika memang untuk hal baik pasti berguna pemakaian VAR ini," ucap peraih 3 trofi Liga 1 bersama Persija dan Bali United ini.
Advertisement
Jangan Terlalu Terburu-Buru
Teco juga menuturkan jika teknoligi VAR wajib membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang benar-benar mumpuni dan paham dalam pengoperasiannya. Jika tidak, maka hasilnya tidak akan optimal terutama dalam pengambilan keputusan.
“Ya tergantung siapa yang lihat VAR, siapa kerja di dalam VAR nanti. Saya lihat di banyak negara punya masalah juga waktu ada VAR, seperti di negara saya sendiri di negara Brasil kadang-kadang buat pertandingan berhenti lama, saya bilang ini buat lihat situasi,” kata Teco.
“Menurut saya ini sudah bagus, waktu berhenti lama sekali mungkin negara lain di negara-negara Eropa sana keputusan wasit dilihat di TV cepat, waktu cepat tidak hilang momentum pertandingan, tapi kadang-kadang di Brasil banyak yang kritik di sana waktu ada VAR, banyak teman pelatih tidak suka VAR. Mudah-mudahan waktu ada di sini lebih bagus tapi semua tergantung siapa yang lihat nanti,” tambahnya.