Bola.com, Malang - Mantan kiper Arema FC dan Timnas Indonesia, Kurnia Meiga Hermansyah kembali jadi perbincangan.
Itu tak lain karena postingan di akun instagramnya. Meiga berniat menjual semua medali yang pernah diraihnya. Baik bersama Arema maupun Timnas Indonesia. Tak hanya itu, di bio instagramnya, tertulis jika dia menjual semua atribut sepak bola miliknya.
Advertisement
Belum diketahui kenapa Meiga melakukan itu. Dua tahun lalu, dia pernah melelang jersey miliknya. Namun itu dilakukan untuk aksi sosial. Hasilnya disumbangkan membantu korban bencana di NTT.
Tapi untuk saat ini, diduga Meiga sedang membutuhkan materi karena sudah tidak lagi bermain sejak 2017. Kabarnya, dia mengalami gangguan penglihatan karena pembengkakan saraf di bagian mata.
Tidak ada yang mengira karier Kurnia Meiga di sepak bola menjadi seperti ini. Meiga merupakan pemain yang meraih kesuksesan sejak awal karier di tim profesional. Dia dikontrak Arema sejak 2008. Waktu itu, dia menjadi kiper ketiga dan tak dapat kesempatan bermain pada musim pertama.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Melejit pada Usia Belia
Mantan pelatih kiper Arema, Yanuar Hermansyah menjadi salah satu sosok yang kagum dengan bakat Kurnia Meiga waktu itu.
“Waktu itu saya jadi pelatih kiper Akademi Arema dan tim kelompok usia. Ketika Arema away, Meiga sering ditinggal di Malang dan latihan bersama kami. Usianya mungkin baru 18 tahun. Saya kaget dengan reflek dan reaksinya saat menangkap bola. Ancang-ancangnya santai, tapi tetap bisa menangkap bola yang sulit,” katanya.
Satu tahun berikutnya, Musim 2009/2010 Meiga meraih kesuksesan luar biasa. Dia jadi kiper utama Arema sejak paruh musim. Gelar Juara ISL dan pemain terbaik berhasil diraih.
Namanya jadi perbincangan sepakbola tanah air. Karena dia berhasil menggantikan peran Markus Horison yang waktu itu cabut dari Arema di pertengahan musim. Sejak itu dia tak luput dari panggilan Timnas Indonesia. Dari U-23 hingga ke level senior.
Bisa dibilang, saat usianya baru 20, Meiga sudah meraih puncak prestasi. Karena setelah itu Arema belum pernah kembali jadi juara di kasta tertinggi. Tapi berbagai turnamen berhasil dimenanginya. Itu sebabnya, Meiga punya puluhan medali juara bersama tim Singo Edan.
Advertisement
Kontrak Spesial dan Trial Jepang
Ketika Arema menjadi klub mapan tahun 2013, Meiga jadi pemain yang dapat kontrak spesial. Waktu itu manajemen akan mengontrak Meiga sampai pensiun. Kabarnya, Meiga juga diminta untuk menuliskan monimal kontrak yang diinginkan.
Wajar saja, waktu itu dia sudah jadi kiper terbaik Indonesia. Banyak klub yang menginginkan jasanya. Sehingga Arema memagarinya dengan kontrak spesial.
Namun sebuah kejutan muncul di tahun 2016. Waktu itu dia menyatakan mundur dari Arema. Alasannya, Meiga akan menjalani trial di Jepang bersama Gamba Osaka. Tapi, kabar ini agak aneh karena perwakikan J-League yang ada di Indonesia tidak pernah mendapatkan informasi tersebut.
Dan ternyata, trial itu memang tidak pernah terjadi. Meiga yang sempat absen di beberapa turnamen akhirnya kembali ke Arema untuk kompetisi ISC 2016.
Kiper Terbaik AFF
Ketangguhan Meiga di bawah mistar tak hanya diakui di Indonesia, tapi hingga Asia Tenggara. Meiga dinobatkan sebagai kiper terbaik Piala AFF 2016. Dia ikut membawa Indonesia menjadi runner-up.
Tahun 2018, dia dinobatkan sebagai kiper terbaik sepanjang masa di Piala AFF. Label itu diberikan kepada Meiga setelah federasi sepak bola Asia Tenggara melakukan voting. Sayang, prestasi itu didapatkan Meiga ketika dia sudah menepi dari lapangan hijau.
Pada Agustus 2017, dalam usia 27 tahun, dia mengalami sakit misterius. Meiga tiba-tiba menghilang dari latihan Arema sehari jelang pertandingan Liga 1 melawan PSM Makassar. Tim pelatih, pemain hingga manajemen dibuat geger. Meiga harus dirawat di rumah sakit dan menutup rapat kondisinya.
Advertisement
Tak Pernah Jelaskan Kondisinya
Sejak sakit pada 2017, Meiga tak pernah lagi menginjakkan kakinya di lapangan. Namanya menghilang. Kiper asal Jakarta itu juga tidak pernah terbuka dengan kondisinya. Saat masih dirawat di Malang, Meiga tak bersedia menemui awak media. Sampai saat ini, dia tak pernah menjelaskan apa sakit yang dideritanya kepada publik.
Awak media justru mendapatkan informasi kondisi Meiga dari rekan atau sahabat yang pernah mengunjunginya. Mantan Presiden Arema, Gilang Widya Pramana sempat mengunjungi Meiga pada 2021. Waktu itu, pengusaha yang akrab disapa Juragan 99 itu menyebut Meiga mengalami gangguang penglihatan.
Meski tahu dengan kondisi Meiga, Juragan 99 sempat berencana merekrutnya kembali. Namun, dia belum sempat menemukan posisi yang pas untuk Meiga. Dan Juragan 99 kini sudah mundur dari jabatan Presiden Arema.
Saat ini, Meiga berusia 33 tahun. Jika tidak mengalami gangguan penglihatan, tentu dia masih aktif bermain.